Politik Mental Budak

Politik Mental Budak
Prof. Abd.Rasyid Masri (Akademisi dan Pebisnis )
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Prof. Abd.Rasyid Masri (Akademisi dan Pebisnis )

Hajinews.id – Tulisan ini terinspirasi dari pernyataan Ibnu Khaldun bapak sosiolog Islam, bahwa andaikan saya diberi kesempatan memilih siapa yang pantas harus dibinasakan atau di lenyapkan di muka bumi ini, apakah pemimpin zholim yang pembohong  atau melenyapkan manusia – manusia bermental budak.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ibnu Khaldun menjawab tanpa ragu saya lebih memilih melenyapkan manusia manusia bermental budak, dari pada memantapkan pemimpin zholim, karena manusia – manusia bermental budak inilah menyebabkan  adanya pemimpin zholim dan pemimpin zholim bisa bertahan karena di dukung manusia bermental budak, mental penjilat.

Menarik bila dikaitkan  dengan dunia politik, karena dunia politik  banyak memproduksi manusia bermental budak, manusia kutu loncat, manusia yang inkonsistensi walau tentunya kita tetap obyektif masih lebih banyak politisi yang bermental petarung dan politisi perjuang sejati atau pejuang  kesejahteraan masyarakat tapi tidak sedikit juga demi posisi politik, rela menghalalkan segala cara dan cenderung mendukung pemimpin yang menurut rakyat itu zholim tapi tetap terus di sanjung dan di bela mati-matian walau bertentangan dengan realitas dan akal sehat masyarakat, itulah dunia politik, dunia yang banyak mengajarkan ketidak pastian sehingga sering kita dengar bahwa dalam politik “satu satunya kepastian adalah kepentingan “ bahkan diperkuat oleh Prof.Dr.Dadang Hawari, satu satunya kepastian dalam ketidak pastian adalah ketidak pastian itu sendiri .

Manusia bermental budak dalam bahasa akademiknya mentalitas inferior karena  mental tersebut mental yang sulit mengontrol dirinya, sehingga mudah  jadi sasaran eksploitasi dari orang orang cerdas di sekitarnya.

Ciri manusia mental budak  yang mudah kita temukan dalam keseharian termasuk di kampus – kampus yang di huni manusia berakal sehat tetap banyak yang berperilaku mental budak yakni suka mencari perhatian pada pimpinan, suka buat sensasi namun selalu mencari kambing hitam, tak bertanggung jawab bila mendapat amanah, bahkan menariknya mental budak itu terlihat selalu minta belas kasihan jadi ciri utama, sulit mandiri dan tak percaya diri, pandai mengunting dalam lipatan, lepar batu sembunyi tangan , selalu mengharap bantuan walau sebenarnya bisa dia lakukan sendiri, selalu mengeluh dalam  pekerjaan dan meratapi nasibnya selalu menunggu perintah baru bekerja karena kurang inisiatif dan sebagainya.

Adakah sikap mental budak pada diri kita, seperti suka menggerutu, pemalas, mudah menyalahkan orang lain, tak padai terima kasih kepada orang yang berjasa dan pernah membantunya, kalau di rasa ada maka mari kita perbanyak istigfar kepada Allah agar mencabut mental budak yang ada pada diri kita semua dan memberikan mental petarung, mental pejuang, mental kreatif, mental berjiwa sosial, mental pemimpin minimal mampu memimpin diri dan Keluarga untuk mengantarkan kehidupan bahagia dunia dan bahagia akhirat. Wslm

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *