Kisah Nyata Aksi `Nabok Nyilih Tangan` dari Para Tokoh Nasional

Nabok Nyilih Tangan
Nabok Nyilih Tangan. Foto: ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



“Andong yang mana?” tanya Panda.

“Itu andong yang waktu kirab itu,” jawab Jokowi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Jawaban itu di luar pikiran Panda.

Padahal, Presiden SBY – waktu itu – sudah mempersiapkan acara pisah-sambut Presiden di Istana usai dari pelantikan Presiden Jokowi di Gedung DPR/MPR.

“Apa yang terjadi usai pelantikan tersebut? Jokowi berhenti di Bundaran HI, dan dia naik andong, keliling monas selama 3 jam. Tidak ada urusan untuk memikirkan acara di Istana. Ini hanya mau menunjukkan bahwa jika Prabowo kalau menonton televisi maka dia melihat tukang andong,” ujar Panda.

Kemudian cerita Panda tersebut memantik pertanyaan dari salah satu narasumber, Ray Rangkuti. Dia menanyakan “lantas mengapa Prabowo bisa masuk ke dalam kabinet Jokowi?”

Menurut Panda, masuknya Prabowo ke dalam kabinet karena terdorong oleh Covid-19 yang juga menyerang Indonesia waktu itu. “Jadi, kasus tersebut merupakan ‘blessing in disquise’. Kita bisa bayangkan apa yang terjadi jika pandemi tersebut dihadapi dengan situasi yang kacau balau karena masih ada perseteruan antara kadrun dan cebong. Jika yang terjadi demikian maka betapa rapuhnya bangsa kita ini. Saya ikutlah dalam proses di bangsa ini,” ujar Panda.

Peristiwa politik tersebut membuat saya berpikir bahwa “dia (Presiden Jokowi, red) bisa menaklukkkan para musuh politiknya tanpa ada tukang pukul. Jadi, kalau Soeharto dia memiliki Benny Moerdani, Soedomo, dan Yoga Sugama (sebagai tukang pukul), maka Jokowi tidak punya. Dia dapat menaklukkan lawan-lawan politiknya”.

Saat ini, hampir semua menteri yang hendak mencalonkan diri menjadi Capres, mengatakan “tergantung presiden”.

Panda mengatakan, pada tahun 2014 lalu Hary Tanoe membantu dalam pencalonan Presiden Jokowi namun mengaku tidak mendapatkan cuan. Akhirnya Presiden Jokowi mengangkat puteri Hary Tanoe, Angela Tanoesoedibjo menjadi Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Presiden Jokowi akhirnya bisa ngomong lepas pada acara HUT Partai Gerindra. Termasuk juga bisa ngomong lepas pada acara di Partai Golkar, karena partai tersebut mendapat dua jabatan Menteri Koordinator, yaitu Menko Perekonomian dan Menko Kemaritiman dan Investasi. ***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *