Subhanallah! Salat Jumat khusyuk, Wajah Islam di Piala Dunia 2022 di Qatar

Salat Jumat khusyuk Piala Dunia 2022 di Qatar
Salat Jumat khusyuk Piala Dunia 2022 di Qatar
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Kompetisi yang diselenggarakan di negara Muslim akan membedakan suasana Piala Dunia Qatar 2022 dengan perhelatan di negara lain. Perbedaan suasana yang mencolok terjadi ketika tiba waktu salat Jumat.

Di tengah hiruk pikuk suasana kota dan segala kostum Piala Dunia, adzan membuat semua aktivitas di sana terhenti. Undangan muadzin mengundang para pemain, ofisial, hingga para petugas Piala Dunia, yang beragama Islam ke masjid.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Seperti dikutip dari laporan Reuters, Jumat (25/11), ada suasana penghentian kegiatan terkait Piala Dunia di pantai barat Kota Doha, di sebelah Masjid Ibrahim al-Khalil. Adzan merayakan berkumpulnya para penggemar dari Tunisia, Oman dan India, dari pejabat FIFA hingga anak-anak berkemeja Prancis.

Fans mengakui bahwa Piala Dunia di Qatar telah mengubah cara wisatawan melihat sesuatu. Mereka hanya mengetahui keberadaan stadion yang dilengkapi dengan mushola, warung makan dengan menu halal khusus, hingga tidak ada penggemar minuman keras yang bergembira di dalam stadion karena mengikuti aturan yang ditetapkan penyelenggara.

“Saya senang bisa berpartisipasi di Piala Dunia di negara ini,” kata suporter Maroko Yousef kepada Idbari.

Seperti diketahui, nilai-nilai Islam yang kental hadir dalam acara tersebut. Diawali dengan pembukaan kejuaraan dunia yang diawali dengan pembacaan Al-Qur’an dan beberapa hadits dan kisah Nabi di layar kaca seluruh kota Doha.

Kritik terhadap Qatar dalam hal ini merupakan bentuk Islamofobia yang tidak bisa dihindari, menurut Imran Awan, profesor kriminologi di University of Birmingham.

“Ada campuran kritik terhadap Qatar dan permusuhan nyata terhadap Muslim,” kata Imran.

Qatar diketahui banyak dikritik oleh beberapa peserta Piala Dunia, mulai dari hak pekerja migran hingga hak perempuan hingga kampanye anti-LGBTQ.

Apalagi, pendukung komunitas Muslim global terus mendukung Qatar. “Anda keluar (dari stadion) dan Anda melewatkan gol tim atau pemain yang dikeluarkan dari lapangan,” katanya.

“Saya merasa Piala Dunia ini untuk saya, diadakan untuk saya, cocok untuk saya… Ini adalah yang pertama dari jenisnya,” katanya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *