Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – UAS mengingatkan bahwa salat yang dilakukan oleh seorang muslim belum tentu sah menurut syariat.
Hal itu ia tegaskan dalam video dari kanal YouTube Shalawatin_Aja. Bahwa ada seorang sahabat yang konon mengerjakan salat padahal sudah diulang tiga kali.
Akhirnya sang sahabat bertanya dan meminta kepada Nabi petunjuk salat yang benar. Salat yang benar tersebut ialah dengan memperhatikan tumakninah. Tumakninah adalah jeda dalam gerakan Salat dan sarat dengan bacaan-bacaan khusus. Misalnya, tumakninah saat rukuk penuh dengan bacaan tasbih, begitupun dengan gerakan Salat lainnya.
Menurut UAS , salat tanpa tumakninah ibarat pohon bambu di tepi sungai yang berdiri tertiup angin. Cepat dan tidak teratur atas dan ke bawah.
Tumakninah ini sangat penting karena merupakan bagian dari rukun salat. Jika tumakninah ini ditinggalkan, maka salatnya tidak sah.
“Walaupun satu, tetapi dibaca, itu ada tumakninahnya,” kata UAS.
Satu contoh tumakninah adalah ketika membaca tasbih dalam rukuk. Walaupun hanya dibaca sekali, tetapi dibunyikan oleh mulut, itu sudah terhitung sebagai tumakninah dan dianggap mengerjakan rukun Salat.
Enam puluh tahun dikerjakan tanpa tumakninah, sama saja ia tidak pernah melaksanakan Salat. Tumakninah adalah hal sepele dan sederhana, tetapi juga menentukan sah atau tidaknya Salat seseorang.***
