Anwar Ibrahim, The Lion of Malays

Anwar Ibrahim
Anwar Ibrahim
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Ketokohan DSAI sebagai mahasiswa dan pemuda tahun 70-80 an membuat Mahathir Mohamad, pada tahun 1982, Ketua UMNO dan saat itu Perdana Menteri Malaysia merekrut DSAI untuk bergabung ke partai UMNO. UMNO jika di Indonesia kala itu mirip dengan Golkar era Suharto, partai penguasa. Sejak tahun 1983, setahun setelah bergabung, DSAI menjadi menteri dengan berbagai portofolio dalam kabinet Mahathir Mohamad sampai tahun 1998, menjadi wakil perdana menteri.

Era ketika DSAI bergabung ke UMNO, partai yang mengusung tema kebangsaan atau Melayu, pandangan keislaman Anwar tidak berubah. Namun, Anwar bermetamorfosis dalam dua isu, yakni persatuan Melayu Raya, yang mencakup bangsa-bangsa Melayu di Asean serta jaringan internasional Islam. Pada isu Melayu Raya, misalnya DSAI terlibat dalam kerjasama memajukan Melayu dengan Habibie, sejak pertengahan tahun 90an. Dalam konteks Islam, DSAI terlibat dalam penggalangan kekuatan milisi Islam untuk bertempur melawan Rusia di Afganistan era 80 an (lihat Hilmy Bakar Almascaty dalam “Ada Apa Dengan Taliban Nusantara”), aktif dalam forum-forum Islam dunia dan juga mendirikan Universitas Islam Antar Bangsa di Malaysia. Dia juga mensupport kehidupan
tokoh-tokoh Islam garis keras Indonesia yang mengalami tekanan di era Suharto, seperti Muhammad Imaduddin Abdurrahim, untuk berkiprah di Malaysia maupun di dunia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pada tahun 1998, bulan September, Mahathir Mohamad memecat DSAI dari jabatan Deputi Perdana Menteri, Menteri Keuangan dan sekaligus dari UMNO. Masa itu adalah masa kritis di negara-negara Asean akibat krisis moneter, khususnya di Indonesia telah membangkrutkan ekonomi kita dan sekaligus menjatuhkan Suharto dari kekuasaan. Di Malaysia DSAI mempunyai pandangan yang berbeda dengan Mahathir Mohamad dalam menyelesaikan persoalan krisis ekonomi tersebut, disamping itu DSAI secara konsisten terus menerus mengkritik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang melibatkan keluarga Mahathir dan para menteri. Akhirnya Mahathir marah kepada DSAI. “Human Right Watch”, dalam “Malaysia: Former Deputy Prime Minister Ibrahim Arrested”, 23/10/1998, mengungkapkan kelompok loyalis Mahathir melakukan propaganda “50 sebab kenapa Anwar Ibrahim tidak pantas jadi Perdana Menteri”, memuat point DSAI seorang koruptor dan homoseks. Setelah propaganda ini, DSAI di tangkap dan dipenjara selama 5 tahun untuk tuduhan korupsi dan tahun berikutnya dituduh kasus sodomi, dijatuhkan hukuman 9 tahun. Namun, kasus terakhir ini dibatalkan oleh pengadilan yang lebih tinggi, karena tidak ada buktinya.

Perlawanan DSAI, keluarganya dan loyalisnya terhadap pemerintah telah menjadikan DSAI menjadi tokoh oposisi di Malaysia. Apa yang berubah ketika dia menjadi oposisi? Apa refleksinya?

Selama menjadi oposisi dan di penjara, DSAI mengalami sebuah refleksi bahwa istilah pribumi versus non-pribumi di Malaysia, yang selama ini menjadi dasar pijakan UMNO, adalah sebuah kelicikan. Atas nama pribumi para elit-elit UMNO dan menterinya melakukan korupsi yang tidak bisa dikontrol. DSAI yang sebelumnya menempatkan isu pro pribumi, sebagai tokoh UMNO, selama 15 tahun, mengalami perubahan pandangan dan sikap, yakni lebih mementingkan isu anti korupsi, kesamaan manusia (humanity) dan keadilan sosial. Ini yang membuat DSAI membuat Partai Keadilan Rakyat (PKR) dan aliansinya dengan berbagai partai sekuler dan multi etnik.

Jalan lurus yang dipilih DSAI pada tahun 2018 secara mengejutkan didukung oleh mantan orang yang memenjarakan dia yakni Mahathir Muhammad. Mahathir yang kecewa dengan kegagalan demi kegagalan UMNO, pada tahun 2018 itu membuat Partai Pribumi dan bersekutu dengan Anwar Ibrahim dalam aliansi Pakatan Rakyat. Anwar yang dizalimi rezim dengan tuduhan Sodomi kedua, diputuskan pengadilan tinggi dan Mahkamah Agung untuk di penjara 5 tahun. Padahal pengadilan negeri telah menganulir tuduhan itu, tidak berdasar. Mahathir berjanji jika dia menjadi Perdana Menteri akan meminta Raja Malaysia mengeluarkan DSAI dari penjara, memulihkan nama baik dan terkahir memberikan posisi Perdana Menteri itu kepada DSAI pada tahun 2020. Ternyata Mahathir berhasil menjadi Perdana Menteri dan hal-hak politik DSAI dipulihkan. Meskipun Mahathir tidak menepati janjinya untuk membagi jabatan Perdana Menteri pada tahun 2020 itu, namun Datok Sri Anwar Ibrahim sudah menjadi “Singa” yang tidak terkalahkan sebagai tokoh utama oposisi Malaysia. Auman Singa itu menakutkan seluruh negeri. Akhirnya, seluruh raja Malaysia berunding dan menyerahkan tongkat kepemimpinan nasional ditangan DSAI beberapa hari lalu.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *