Keutamaan Ali Bin Abi Thalib

Keutamaan Ali Bin Abi Thalib
Keutamaan Ali Bin Abi Thalib
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq

Hajinews.id – Sayidina Ali Bin Abi Thalib – sebagaimana yang oleh para ulama seperti Ahmad, Ismail Al-Qadhi, An-Nasa’i dan Abu Ali An-Naisaburi – adalah sahabat Nabi yang paling banyak diriwayatkan tentang kedudukan dan keutamaannya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Karena sangking banyaknya, sebagian pihak mengira kebanyakan riwayat itu palsu, padahal riwayat dengan sanad yang baik tentang keutamaan Ali ada banyak jumlahnya.

Imam Ahmad rahimahullah berkata :

لم يرد فى حق أحد من الصحابة بالأساند الجيادة أكثر مما جاء فى علي.

“Tidak terdapat riwayat dengan sanad yang baik, yang menceritakan tentang seorangpun dari sahabat melebihi daripada riwayat yang menceritakan tentang Ali.” [1]

Bahkan dilihat dari sisi banyaknya riwayat tentang keutamaannnya ini, mengungguli sahabat Nabi lainnya yang lebih utama seperti sayidina Abu Bakar dan Umar.

Mengapa bisa demikian ?

Al Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan : “Faktornya adalah karena beliau sebagai khalifah yang terakhir. Ditambah lagi dengan banyaknya perselisihan yang terjadi di zaman pemerintahannya hingga ada beberapa orang yang melepaskan diri darinya.

Semua ini menjadi faktor tersebarnya sifat-sifat baiknya mengingat banyaknya sahabat yang menceritakan dan menjelaskannya sebagai bantahan atas siapa saja yang menyelisihi atau mengingkari keutamaannya.

Ini yang membuat ahlussunnah berupaya mengangkat dan menyebarkan keutamaannya, sehingga banyak pula orang yang menukil tentangnya. Jika tidak seperti itu maka sudah cukup bahwasanya setiap sahabat yang empat masing-masing memiliki keutamaan.”[2]

Berikut sekelumit dari hamparan keutamaan beliau radhiyallahu’anhu yang bisa kami sebutkan lewat tulisan sederhana ini :

1. Orang kedua yang masuk Islam setelah Khadijah.

Ibnu Ishaq meriwayatkan, “Setelah Khadijah masuk Islam, Ali bin Abu Thalib berkunjung ke rumah Nabi ﷺ. Ketika itu ia mendapati Nabi ﷺ dan Khadijah sedang mengerjakan shalat. Ali bertanya, “Apa ini wahai Muhammad ?”

Rasulullah ﷺ lalu menjelaskan kepadanya tentang Islam, lalu Ali pun menyatakan keislamannya meskipun dengan cara menyembunyikannya karena takut kepada ayahnya, Abu Thalib. [3]

2. Kesiapannya menjadi tebusan bagi Nabi ﷺ.

Ketika malam Rasulullah ﷺ akan hijrah lalu beliau dikepung oleh Quraisy, Nabi ﷺ memerintahkan Ali agar tidur di tempat tidur beliau pada malam itu.

Lihatlah, siapakah yang berani menempati tempat tidur beliau sementara musuh telah mengepung, dan mengintai dengan tujuan untuk membunuh Rasulullah ?!

Sungguh tidak akan berani melakukannya kecuali pemberani dan pahlawan yang telah dikaruniai keikhlasan yang luar biasa.

Ibnu Abbas ketika menyebutkan firman Allah ta’ala :

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّشْرِيْ نَفْسَهُ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ رَءُوْفٌۢ بِالْعِبَادِ

“Dan diantara manusia ada orang yang menjual dirinya karena mencari keridhaan Allah, Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba- hambaNya.” (QS. Al Baqarah: 207)

Ia berkata : “Pada malam itu, Ali telah menjual dirinya, tepatnya saat ia mengenakkan selimut Nabi dan berbaring di tempat tidurnya.[4]

3. Sangat banyak ayat yang turun berkaitan tentang dirinya.

Al Qur’an memang bukan diturunkan untuk suatu masyarakat tertentu apalagi orang tertentu, namun kita ketahui ia memiliki asbabun nuzul yang menjadi latar peristiwa sebuah ayat atau surah diturunkan oleh Allah.

Dan banyak sekali ayat al Qur’an yang diturunkan ada kaitannya dengan diri Ali bin Abi Thalib, diantaranya : Al Hajj ayat 19 – 23, Ali Imran 61, at Taubah 19- 22, al Mujadilah ayat 12-13 dan lainnya.

4. Sanjungan Nabi ﷺ kepadanya.

Rasulullah ﷺ pernah bersabda :

أَمَا تَرْضَى أَنْ تَكُونَ مِنِّى بِمَنْزِلَةِ هَارُونَ مِنْ مُوسَى غَيْرَ أَنَّهُ لاَ نَبِىَّ بَعْدِى

“Tidakkah engkau rela mendapatkan kedudukan di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa, hanya saja tidak ada nabi setelahku ?” (HR. Bukhari)

Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan,

وَالَّذِى فَلَقَ الْحَبَّةَ وَبَرَأَ النَّسَمَةَ إِنَّهُ لَعَهْدُ النَّبِىِّ الأُمِّىِّ -صلى الله عليه وسلم- إِلَىَّ أَنْ لاَ يُحِبَّنِى إِلاَّ مُؤْمِنٌ وَلاَ يُبْغِضَنِى إِلاَّ مُنَافِقٌ

“Demi Dzat yang membelah biji-bijian dan melepaskan angin. Sesungguhnya Nabi ﷺ telah berjanji kepadaku bahwa tidak ada yang mencintaiku kecuali ia seorang mukmin, dan tidak ada yang membenciku kecuali ia seorang munafik.” (HR. Muslim)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *