Menurut Otoritas Statistik Umum Arab Saudi, sekitar dua pertiga penduduk negara itu berusia 34 tahun atau lebih muda.
Pengamat percaya bahwa kaum muda dapat menarik MBS ke kaum konservatif.
Festival Musik Tutupi Kasus HAM
Namun, festival musik di Saudi juga menuai kritik. Kelompok pemantau hak asasi manusia, Human Rights Watch (HRW), mengatakan kegiatan semacam itu untuk menutupi catatan HAM Saudi,
Tahun lalu, HRW menyatakan para artis harus menyampaikan pelanggaran hak asasi manusia Arab Saudi atau jika enggan melakukannya, tak perlu menghadiri festival sama sekali.
“Arab Saudi telah menghabiskan miliaran dolar untuk menyelenggarakan acara hiburan dan budaya besar-besaran sebagai (upaya) yang disengaja untuk menghapus catatan hak asasi manusia negara yang buruk dan festival musik Soundstorm tidak berbeda,” kata peneliti HRW, Joey Shea.
Shea mengatakan penciptaan industri hiburan itu disertai gelombang penangkapan sewenang-wenang terhadap para pembangkang, aktivis, pembela hak asasi manusia, dan warga sipil Saudi.
Pengamat lain menolak pandangan itu. Shihabi mengungkapkan bahwa festival tidak ada hubungannya dengan citra global apa pun dan murni fokus melayani kebutuhan lokal.
Penyelenggara festival Soundstorm, Mdlbeast, tidak menanggapi permintaan komentar mengenai hal tersebut.
Sementara itu, beberapa pengamat berpendapat, ada cara lain untuk dialog soal hak asasi manusia yang rendah di Saudi.
“Saya pikir ada cara untuk acara internasional besar ini – apakah itu Piala Dunia di Qatar atau festival musik di Arab Saudi – untuk membantu membuka wacana publik untuk debat kritis,” kata Jacobs.
Acara internasional itu bisa membantu menumbuhkan kritik dan diskusi yang sehat seputar masalah hak asasi manusia di kawasan Timur Tengah.
Sumber: cnn