Bangga Dengan Nasyiatul Aisyiyah, Din Syamsuddin Mengapreasi Dari Tingkat Pusat Sampai Bawah

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 Prof Din Syamsuddin MA PhD mengapresiasi Nasyiatul Aisyiyah dari tingkat pusat sampai paling bawah berdasarkan pantauannya dalam dua dasawarsa terakhir, yakni sejak tahun 2000.

‘Saya ingin memulai dengan memberi apresiasi tinggi teriring kebanggaan kepada Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PP NA),” ujar Prof Din, sapaannya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dari pantauannya, organisasi putri muda Muhammadiyah dan Aisyiyah itu menunjukkan perkembangan dan kemajuan yang menggembirakan. “Dengan banyaknya kegiatan Nasyiah baik yang bersifat pendidikan, training, dan kaderisasi, bahkan saya tahu sejak dulu ada kegiatan kewirausahaan lewat Badan Usaha Amal Nasyiatul Aisyiyah (BUANA),” terangnya.

Hal ini diungkap Prof Din saat menghadiri sesi bincang bersama tokoh dalam rangkaian Muktamar ke-14 Nasyiatul Aisyiyah di Ballroom Hotel Grand Asrilia Bandung. Sabtu (3/12/2022) malam. Sesi itu dimoderatori Ketua Departemen Ekonomi PP NA periode 2016-2022 Dr Dyah Pikhanti Diwanthi SE MM.

Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu, Jakarta Selatan ini tahu ada banyak kader atau aktivis Nasyiah berprestasi.

“Pada Muktamar Nasyiah terakhir, paling tidak ada tiga aktivis Nasyiah yang bisa masuk jajaran Pimpinan Pusat Aisyiyah,” ungkapnya. Ini termasuk Ketum PP Aisyiyah periode 2010-2022 Dr Siti Noordjannah Djohantini pernah menjadi Ketum PPNA.

Adapun Ketum PPNA periode 2016-2022 Diyah Puspitarini MPd, lanjutnya, sudah dia kenal sejak menjadi Wakil Ketua PP Muhammadiyah tahun 2000 sampai menjadi Ketum PP Muhammadiyah dua periode berturut-turut. “Saya terus terang berbangga karena mantan Ketum PP NA dalam waktu pendek sudah bisa masuk jajaran 13 anggota PP Asiyiyah. Ketum yang akan segera melepas amanah di PP NA, Mbak Diyah,” ucapnya.

Aktivis Nasyiah Moncer

Dia lantas mengajak peserta Muktamar menghitung berapa lama waktu pengabdian yang ditempuh Siti Noordjannah Djohantini setelah memimpin NA hingga menjadi Ketum PP NA. Perkiraannya lebih dari 20 tahun. Karena itu dia berharap, Diyah bisa lebih cepat menjadi Ketum PP Aisyiyah.

Prof Din juga menyebutkan beberapa aktivis Nasyiah yang berprestasi dalam bidangnya masing-masing. Antara lain, Ketua Panlih Dr Norma Sari MHum yang pernah jadi Ketum PP Nasyiah dan sekarang jadi Wakil Rektor Universitas Ahmad Dahlan.

Selain itu juga ada Anisia Kumala yang ikut aktif di PPNA di mana sekarang jadi ‘pemain drumband’. Maksudnya akan segera melahirkan. “Saya kenal sejak dulu di al- Azhar dan sekarang alhamdulillah sudah menjadi Dekan Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA.

Selain di tingkat pusat, Prof Din mengakui kader Nasyiah di tingkat wilayah dan daerah juga berprestasi. “Kalau sekarang banyak kader muda Nasyiah sudah masuk PP Aisyiyah, maka adik-adikku semua harus dapat memastikan pada Musywil, Musyda,
dan Musyran Aisyiyah sudah bisa diisi mantan aktivis Nasyiah!” imbaunya menekankan perlunya transformasi kader Nasyiah di internal persyarikatan.

Dalam pertemuan malam itu, Prof Din mengakui dia diam-diam menjadi pengamat NA. Dia tahu sudah ada aktivis NA yang berkiprah di tingkat internasional. Dia mengisahkan saat hendak mengikuti suatu
kegiatan di Jepang, ternyata satu pesawat dengan Norma Sari yang juga hendak ke Jepang untuk kegiatan lain.

Diyah Puspitarini juga pernah bersamanya dan Sekum PP Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ ti MEd mengikuti pertemuan internasional di Jerman. Yaitu General Assembly of Religion for Peace atau World Conference of Religions and Peace. Di mana setahu dia, Diyah sudah masuk di Woman Wings, sayap perempuan organisasi tersebut.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *