Kanjuruhan Menggugat: Liga 1 Berjalan, Transparansi Penegakan Hukum Dipertanyakan

Kanjuruhan Menggugat: Liga 1 Berjalan
Suasana Stadion kanjuruhan pasca tragedi kanjuruhan. Foto: dok
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Wenry A. Putra, Inisiator Kolaboratif Taktik

Hajinews.id – PT Liga Indonesia Baru (LIB) akhirnya resmi melanjutkan kompetisi BRI Liga 1 Indonesia, tanpa kehadiran penonton atau suporter di stadion. Kepastian tersebut setelah Menko Polhukam Mahfud MD, Menpora Zainudin Amali, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar jumpa pers pada Senin sore kemarin.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menko Polhukam beralasan, dilanjutkannya kompetisi BRI Liga 1 demi menyongsong masa depan persepakbolaan nasional.

Tidak mungkin masa depan persepakbolaan nasional menjadi lebih baik, jika sejak awal Iwan Bule dan jajaran di bawahnya termasuk Komite Eksekutif tidak secara ksatria mengakui bertanggung jawab atas jatuhnya 135 korban jiwa.

Bukankah, tidak profesional dan tidak bertanggung jawabnya PSSI tertuang dalam laporan TGIPF yang telah diserahkan Menkopolhukam kepada Presiden Jokowi?

Sedangkan, TGIPF dibentuk atas dasar kesadaran presiden untuk mengungkap tragedi 1 Oktober di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang tersebut.

Kita tidak ingin laporan TGIPF yang telah diserahkan kepada presiden, seolah-olah hanya menjadi tumpukan kertas tidak berguna yang kemudian dibuang ke tong sampah.

Meskipun Menko Polhukam menyebut proses hukum tetap berjalan, akan tetapi berkembang anggapan di masyarakat bila proses penegakan hukum tragedi kemanusiaan Kanjuruhan selama dua bulan ini sangat lambat dan bahkan tidak transparan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *