Keceplosan Ngaku Tembak Punggung Brigadir J, Ferdy Sambo Ditertawakan Pengacara Yosua

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Viral cuplikan video Ferdy Sambo tak sengaja mengakui dirinya menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat ( Brigadir J).

Hal tersebut terjadi saat Ferdy Sambo dicecar Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan pada 7 Desember 2022 lalu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dalam persidangan tersebut, mulanya JPU mencecar mantan Kadiv Propam Polri itu terkait barang bukti senjata yang dipakai untuk menembak Brigadir J.

Terlihat Ferdy Sambo percaya diri menjawab setiap pertanyaan yang diajukan Jaksa.

“Saudara kenal senjata ini ?” tanya JPU.

“Iya, itu stayer,” pungkas Ferdy Sambo.

“Apakah ini yang melekat pada ajudan ?” tanya JPU lagi.

“Melekat pada ajudan, ajudan yang bergantian, semua (pegang senjata),” ujar Ferdy Sambo.

Lebih lanjut, Jaksa pun bertanya soal jenis Glock yang jadi senjata peregang nyawa Yosua.

“Ini senjata apa ini ? glock berapa ?” tanya JPU.

“Ini glock 17, ini yang saya serahkan tanggal 10 ke Eliezer, begitu diamankan di Mako saya ambil kembali,” imbuh Ferdy Sambo.

Melanjutkan pertanyaan, Jaksa mendadak bertanya ke Ferdy Sambo perihal sang terdakwa yang menembak Yosua.

Dengan jawaban terbata-bata, Ferdy Sambo menyinggung soal dirinya yang menembak Yosua.

“Apakah ini yang saudara tembakan ke, (senjata jenis) HS, yang saudara tembakan yang saudara bilang ambil dari punggung Yosua,” tanya JPU.

“Iya, nembak Yosua, iya,” akui Ferdy Sambo.

Ucapan Ferdy Sambo yang seolah keceplosan mengakui telah menembak Brigadir J itu sontak ramai diperbincangkan khalayak.

Sebab hingga akhir persidangan, Ferdy Sambo tak mengakui telah menembak Brigadir J.

Pengacara Yosua Tertawa

Sementara itu di sisi lain, pengacara Yosua, Martin Lukas Simanjuntak tertawa mendengar kesaksian Ferdy Sambo yang tak mengakui telah menembak kliennya.

Martin lantas heran dengan pengakuan Ferdy Sambo yang mengambil pistol Yosua dari pinggang almarhum usai tewas.

Padahal diketahui Martin, senjata Yosua sudah disita dan disembunyikan Ricky Rizal sebelum peristiwa penembakan.

“Saya mau uji, Ricky Rizal mengatakan bahwa dia mengamankan senjata Yosua. Eliezer juga menyaksikan senjata itu ada di dasbor. Pada saat Ferdy Sambo ditanya oleh hakim senjata siapa yang kau gunakan untuk menembak ke dinding, katanya senjata Yosua, katanya senjata Yosua itu ada di pinggang. Yang jadi pertanyaan kita, apakah senjatanya punya kaki ? bisa jalan sendiri dari tempat persembunyian ? Bagaimana caranya senjata ini bisa jalan sendiri ke pinggang Yosua ?” ungkap Martin Lukas Simanjuntak dalam tayangan TV One News.

Karenanya, Martin pun menyebut kesaksian Bharada E lebih bisa dipercaya ketimbang Ferdy Sambo.

“Ketika publik menilai Richard Eliezer bisa dipercaya, Jaksa dan Hakim demikian, ya karena yang disampaikan Richard lebih logis dan bersesuaian dengan keterangan saksi yang lain,” ujar Martin Lukas Simanjuntak.

Menanggapi analisa Martin, Febri Diansyah pengacara Ferdy Sambo pun mengurai pengakuan berbeda.

Menurut Febri, masih ada kemungkinan Yosua sudah mengambil senjatanya sebelum di tembak Bharada E.

“Memang logikanya sangat lucu, tapi fakta persidangan tidak seperti itu. Ketika perjalanan dari Magelang ke Jakarta, Ricky itu bersama Yosua di satu mobil yang terpisah dengan rombongan yang lain. Saat itu Yosua bertanya ke Ricky senjatanya di mana, Yosua sudah mengetahui senjatanya di dasbor,” pungkas Febri Diansyah.

“Posisi Yosua dari Saguling ke Duren Tiga itu depan dasbor. Posisi itu lah yang membuat Yosua sangat dimungkinkan mengambil kembali senjatanya. Di mobil itu bu Putri diam, tidak ada komunikasi sama sekali,” kata Martin.

Hakim Terheran-heran

Untuk diketahui, Ferdy Sambo mengaku dirinya tak ikut menembak Yosua.

Pernyataan ini berbeda dengan keterangan Richard yang menyebut bahwa setelah dirinya menembak, Sambo melepaskan tembakan ke kepala bagian belakang Yosua hingga korban tewas.

Namun, pengakuan Sambo itu sempat dikonfrontasi oleh hakim. Hakim Wahyu bertanya soal sumber luka tembak Yosua yang seluruhnya berjumlah tujuh.

“Berapa kali Richard tembak?” tanya hakim ke Sambo.

“Setelah kejadian baru saya tahu lima kali,” jawab Sambo.

Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo akhirnya mengakui kalau dirinya memiliki andil dalam kematian Brigadir J dan menyesal lindungi Bharada E.
Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo akhirnya mengakui kalau dirinya memiliki andil dalam kematian Brigadir J dan menyesal lindungi Bharada E. (Kolase)
Hakim lagi-lagi bertanya apakah Sambo juga menembak Yosua. Sambo pun kembali mengatakan bahwa dirinya tak ikut menembak.

Mendengar jawaban itu, hakim Wahyu lantas menyinggung hasil otopsi Yosua. Berdasarkan otopsi terakhir, ditemukan 7 tembakan yang masuk ke tubuh Brigadir J.

“Hasil sementara otopsi ada 7 luka tembak masuk tubuh dan 6 luka tembak keluar. Kalau saudara katakan 5, yang 2 siapa (yang tembak)?” tanya Hakim.

“Saya enggak tahu,” jawab Sambo.

“Apa ada orang lain yang nembak?” timpal hakim Wahyu.

Sambo pun kembali menyatakan dirinya tidak tahu menahu.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *