Kisah Abu Nawas: Pakai Tumpukan Batu, Abu Nawas Ambil Kembali Kebunnya yang dicuri Abu Jahal

Abu Nawas Ambil Kembali Kebunnya yang dicuri Abu Jahal
Abu Nawas Ambil Kembali Kebunnya yang dicuri Abu Jahal
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Sementara Abu Nawas hanya bisa pasrah menerima keputusan tersebut.

“Asyik sekarang aku punya kebun lebih luas dari Abu Nawas,” ungkap Abu Jahal dalam hati kegirangan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Oh iya, Abu Jahal, berapa luas kebunmu?” tanya Tuan Hakim.

“Luasnya 1,5 hektare Tuan Hakim,” jawab Abu Jahal.

“Kalau kamu Abu Nawas, berapa luas kebunmu?” tanya Tuan Hakim kembali.

“Sebenarnya luas kebunku 1,5 hektare, tapi karena setengahnya dicuri sama Abu Jahal, luasnya jadi tinggal 1 hektare,” jawab Abu Nawas.

“Kalian tahu tidak kenapa aku tanya luas kebun kalian, karena kemarin aku dapat surat langsung dari Baginda Raja, beliau memerintahkan kepadaku: Barang siapa mempunyai kebun yang luasnya lebih dari 1 hektar maka akan disita negara beserta isi-isinya, dan bagi siapa saja yang menentang peraturan ini akan dihukum mati. Hal ini Baginda Raja terpaksa lakukan karena kondisi keuangan negara sedang krisis,” jelas Hakim.

Raut wajah Abu Jahal yang tadinya ceria mendadak berubah menjadi terkejut. “Waduh celaka, aku akan kehilangan kebunku,” pikir dia ketakutan.

“Maaf Tuan Hakim, sebenarnya luas kebunku hanya 1 hektare,” tutur Abu Jahal.

“Tadi kamu bilang katanya luas kebunmu 1,5 hektare, sekarang bilangnya 1 hektare, kamu jangan main-main Abu Jahal,” bentak Tuan Hakim.

“Aku berani bersumpah Tuan Hakim, kebunku memang luasnya hanya 1 hektare, tumpukan batu yang jadi pembatas antara kebunku dan kebun milik Abu Nawas telah aku pindah dari tempatnya,” ujar Abu Jahal.

“Oh begitu, jadi tanah yang ditanami buah oleh Abu Nawas sebenarnya masih area kebun dia?” tanya Tuan Hakim memastikan.

“Benar Tuan Hakim,” jawab Abu Jahal.

“Bagaimana denganmu Abu Nawas, apakah benar luas kebunmu 1,5 hektare?” tanya Tuan Hakim kepada Abu Nawas.

“Benar Tuan Hakim,” jawab Abu Nawas pasrah.

“Nah kalau begini kan jelas siapa yang sebenarnya berbohong. Pengawal, tangkap Abu Jahal dan masukkan ke penjara, karena telah mencuri kebun milik Abu Nawas,” perintah Tuan Hakim.

“Tapi Tuan Hakim, kebunku tidak diciptakan?” tanya Abu Jahal khawatir.

“Tidak ada yang namanya penyitaan. Itu hanya trik saja supaya bisa menyelesaikan perkara kalian berdua dengan adil,” balas Tuan Hakim.

Mendengar hal itu, Abu Jahal langsung terkulai lemas. Sementara Abu Nawas tersenyum bahagia karena bisa mendapat kembali luas kebunnya.

Wallahu a’lam bisshawab.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *