Maroko Pindahkan Gunung, Singkirkan CR7: Semua Kasih Sayang Seorang Ibu…

Maroko Pindahkan Gunung
Sofiane Boufal fokus menari dengan ibunya
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idMaroko membuat sejarah dengan mengalahkan Portugal dan lolos ke babak semifinal Piala Dunia 2022. Semua itu bisa terwujud berkat kasih sayang sang ibu.

Sofiane Boufal fokus menari setelah Maroko mengalahkan Portugal 1-0 pada perempat final Piala Dunia 2022 di Stadion Al Thumama di Doha, Sabtu (12 Oktober 2022).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Boufal tidak sendirian dalam tariannya. Dia ditemani oleh seorang wanita berjilbab perak dan membawa tas merah. Pasangan dansa Boufal tidak lain adalah ibunya, yang ia akui sebagai sosok yang berjasa.

“Saya melihat Ibu saya berangkat pada pukul 6 pagi untuk bekerja. Jadi, saya tak mau merusak segalanya, mengingat saya punya talenta,” kata Boufal kepada So Foot pada 2021 silam, soal peran sang ibu dalam karier sepak bolanya.

Melihat sang ibu banting tulang untuk menyambung hidup, Boufal pun tak mau menyia-nyiakan bakat sepak bolanya.

Boufal memilih berhenti sekolah pada usia sangat muda demi fokus sepenuhnya kepada sepak bola.

“Pada usia 16 atau 18 tahun, tak ada pergi ke bioskop, pesta, atau ke klub malam,” kata Boufal.

Boufal yang terkenal karena kelihaiannya mendribel bola, mengaku bahwa perjuangan sang ibunda merupakan bahan bakarnya untuk sukses di karier sepak bola.

“Ketika saya menandatangani kontrak pertama dengan Angers SCO, saya tak mendapatkan gaji besar, saya hanya menerima 200 euro untuk menyenangkan diri sendiri. Sisanya untuk Ibu saya,” ujar Boufal yang kini kembali mentas di Angers setelah sempat bertualang ke Lille, Southampton, dan Celta Vigo.

Ibu Boufal tentu kini bangga. Sang buah hati tak cuma berhasil menjadi pesepak bola profesional dan mencukupi kebutuhan keluarga.

Boufal bahkan menharumkan nama negara dengan mengantar Maroko menjadi wakil Afrika pertama yang mampu mencapai semifinal Piala Dunia.

“Kami bertarung dengan senjata kami dan menyenangkan melihat sepak bola menunjukkan bahwa kami memiliki tim yang solid. Jika menjalankan taktik secara tepat, kami bisa memindahkan gunung, itu yang kami lakukan hari ini,” ujar pelatih Maroko, Walid Regragui, usai laga kontra Portugal di perempat final Piala Dunia 2022.

Maroko bisa menjadi tim yang padu salah satunya tentu karena kasih sayang para ibu.

Bukan cuma Sofiane Boufal yang perjuangannya diiringi oleh sang ibunda di Piala Dunia 2022.

https://www.instagram.com/p/CleNCl2slfy/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading

Nyaris semua ibu pemain, pelatih, hingga staf Maroko hadir di Qatar mendukung langsung perjuangan tim beralias Singa Atlas.

Sesuai instruksi pelatih Walid Regragui dan Presiden Federasi Sepak Bola Maroko, Fouzi Lekjaa, sanak famili dari anggota skuad yang terpilih, mendapatkan tanggungan akomodasi.

Alhasil, markas Maroko selama Piala Dunia 2022 di Qatar, Hotel Wyndam Doha West Bay, terasa seperti sebuah area piknik yang melibatkan orangtua dan anak.

“Sepanjang kariernya sebagai pemain atau pelatih, saya tak pernah bepergian untuk melihatnya,” kata Fatima, ibu dari pelatih Maroko, Walid Regragui.

“Saya tinggal di Perancis selama lebih dari 50 tahun sekarang dan ini adalah kompetisi pertama yang membuat saya meninggalkan Paris,” ujar Ibu Regragui lagi.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *