Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Masalah resesi 2023 memaksa beberapa perusahaan berinovasi menghadapi tantangan global. Indonesia dikatakan aman dari resesi, tapi hanya saja ekonominya menjadi melemah.
Bank Indonesia (BI) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan melebihi 5 persen atau 5,2 persen. Pertumbuhan tersebut tidak hanya berasal dari kinerja ekspor, tetapi juga dari konsumsi domestik yang terus mendukung pemulihan ekonomi.
Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 diproyeksikan sebesar 4,6-5,3%, di atas rata-rata laju pertumbuhan ekonomi dunia. Jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang.
Sementara itu, para ekonom global memprediksi perekonomian global sedang menghadapi krisis yang dapat berujung pada resesi.
Kebijakan suku bunga tinggi di berbagai negara maju, khususnya Amerika Serikat (AS), angka pengangguran yang akan naik, pertumbuhan ekonomi yang minim, krisis pangan, energi, dan perang akan menjadi pemicu.
Senior Vice President Bank Mandiri Faisal Rachman mengingatkan risiko ekonomi global dan juga domestik. Menurutnya, semua pihak harus tetap mewaspadai kondisi tersebut.
“Selain tingkat bunga The Fed (Bank Sentral AS), faktor dominan yang harus diwaspadai adalah resesi di beberapa negara, termasuk China yang terus menunjukkan perlambatan ekonomi, lalu perang dan harga komoditas,” kata dia, Senin, 12 Desember 2022.
Senada, Direktur Eksekutif Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Haryajid Ramelan menyatakan potensi resesi global juga akan menjadi ancaman bagi pasar modal Indonesia.
“Meski begitu, optimisme baru bagi investor pasar modal harus tetap ada di tengah bayang-bayang isu resesi tahun depan,” ungkapnya, yang juga Ketua Pelaksana Economic and Market Outlook Capital 2023.
