Lautan Merah Menanti Sejarah

Lautan Merah Menanti Sejarah
Lautan Merah Menanti Sejarah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Deschamps berangkat ke Qatar dengan segudang masalah. Duo pilarnya di lini tengah, N’Golo Kante dan Paul Pogba, mengalami cedera panjang. Belakangan, Karim Benzema, penyerang senior yang baru meraih gelar pemain terbaik dunia 2022, terpaksa angkat koper dari Qatar akibat cedera paha saat berlatih.

Namun kehilangan pemain-pemain inti justru memantik ide brilian Deschamps. Antoine Griezmann, 31 tahun, penyerang andalan mereka saat menjuarai Piala Dunia 2018, digeser menjadi gelandang serang di belakang Giroud. Hasilnya, bintang Atletico Madrid itu menjadi pemain penuh kreativitas yang membongkar celah pertahanan tim lawan dan menderaskan alur serangan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kelihaian itu juga yang harus ia tampilkan saat berhadapan dengan Sofyan Amrabat. Bek Maroko yang membela klub Fiorentina itu selama ini menjadi tembok yang sulit dilalui pemain lawan dalam melakukan serangan. Selain itu, dia lihai merebut bola. Dua gelandang muda Spanyol, Gavi dan Pedri, dibuat frustrasi.

Kerja keras juga harus dilakukan Kylian Mbappe. Kali ini dia akan menghadapi lawan tangguh bek kanan bernama Achraf Hakimi. Keduanya berteman baik di Paris Saint-Germain di Liga Prancis. Namun, dalam laga kali ini, mereka harus sejenak melupakan persahabatan itu. “Saya harus menghancurkannya,” kata Mbappe bergurau.

Maroko datang ke Qatar sebagai tim anak bawang, menjelma menjadi kuda hitam, dan sekarang berdiri sejajar dengan juara dunia.

“Ini adalah pertandingan yang serius. Kami berharap dapat mempersulit mereka dan lolos ke final,” kata Jules Kounde, bek kanan Prancis.

Melewati hadangan Maroko bukan tugas mudah bagi Kounde cs. Sebab, yang mereka hadapi bukan hanya sebelas pemain di lapangan, tapi juga puluhan ribu penonton di Al Bayt yang terus menyuarakan teror sepanjang pertandingan.

Dinihari nanti, dunia menanti jawaban adakah sejarah tercipta: Maroko lolos ke final. Ataukah mereka bernasib sama dengan Korea Selatan yang secara mengejutkan melaju sampai semifinal di Piala Dunia 2002, tapi akhirnya kandas di kaki Jerman?

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *