Penjelasan Ahli Poligraf: Ferdy Sambo – Kuat Maruf Terindikasi Bohong, Ricky – Eliezer, Jujur

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Sidang pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, terungkap hasil uji poligraf lima terdakwa yakni Ferdy Sambo, Kuat Maruf, Putri Candrawati, Ricky Rizal, dan Richard Eliezer.

Ahli Poligraf Polri, Aji Febrianto Ar Rosyid, memberikan keterangannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2022).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Berdasarkan yang disampaikannya, dari lima orang terdakwa itu, Richard Eliezer dan Ricky Rizal terindikasi jujur saat menjawab pertanyaan.

Sementara Ferdy Sambo dan Putri Candrawati terindikasi berbohong. Saat ahli membacakannya, terlihat kepala Ferdy Sambo geleng-geleng.

Sementara terdakwa Kuat Maruf menjalani dua kali pemeriksaan, pertama indikasi jujur, dan yang kedua indikasi bohong.

Soal yang dijawab jujur oleh Kuat Maruf adalah ketika diberi pertanyaan apakah kamu memergoki Putri Candrawati bersetubuh dengan Brigadir Yosua Hutabarat.

Pada uji poligraf atau test lie detector itu, Kuat Maruf menjawab tidak, dan terindikasi jujur.

Sementara pada pemeriksaan kedua, dia ditanya apakah melihat Ferdy Sambo menembak Brigadir Yosua.

Ahli Poligraf, Aji Febrianto Ar Rosyid saat menyampaikan hasil uji poligraf lima terdakwa pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Rabu (14/12/2022)

Dia menjawab tidak, dan hasilnya negatif, yang menjadi indikasi bohong. Ini jadi petunjuk bahwa Kuat Maruf melihat Sambo tembak Yosua.

Pertanyaan yang disampaikan kepada Ricki Rizal yang dijawab jujur adalah, apakah ada yang menyuruhnya mengambil senjata Yosua.

Dia menjawab tidak. Hasilnya berdasarkan uji poligraf adalah indikasi jujur.

Pada pemeriksaan kedua, dia ditanya apakah lihat Ferdy Sambo tembak Yosua.

Ricky menjawab tidak. Hasilnya indikasi jujur, yang menjadi petunjuk, sesuai keterangannya, tak melihat atasannya itu lakukan penembakan.

Sementara Bharada Richard Eliezer ditanyakan apakah memberikan keterangan palsu menembak Yosua. Dia menjawab tidak, dan indikasi jujur.

Pemeriksaan uji poligraf menggunakan scoring.
Bila skor negatif, maka jadi indikasi bohong, dan bila positif menjadi indikasi jujur.

Berikut hasil skor uji poligraf kepada kelima terdakwa pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.

1. Putri Candrawati, skor -25 (indikasi bohong)

2. Ferdy Sambo, skor -8 (indikasi bohong)

3. Kuat Maruf, pemeriksaan pertama skor +9 (indikasi jujur), dan pemeriksaan kedua skor -13 (indikasi bohong)

4. Ricky Rizal, pemeriksaan pertama skor +11 (indikasi jujur), dan pemeriksaan kedua skor +19 (indikasi jujur).

5. Richard Eliezer, mendapatkan skor +13 (indikasi jujur).

Aji Febrianto Ar-Rosyid mengungkapkan, akurasi uji poligraf adalah 93 persen.

Dari jutaan kali pemeriksaan di seluruh dunia, ungkapnya, baru 4 orang yang berhasil lolos, menyatakan kebohongan tapi terdeteksi jujur.

Dalam melaksanakan uji poligraf atau lie detector ini, ada empat sensor yang dipasang ke tubuh yang akan diperiksa.

Keempatnya adalah senso pernafasan dada, sensor pernafasan perut, sensor electrodermal, dan sensor kardiovaskuler.

Hasil Uji Poligraf Putri Candrawati

JPU mengungkapkan hasil tes poligraf Putri Candrawati yang dilakukan pada September lalu.

Salah satu pertanyaannya adalah, apakah Putri berselingkuh dengan Yosua.

Saat itu Putri menjawab tidak. Berdasarkan uji poligraf, jawaban tersebut terindikasi bohong.

Menanggapi hal tersebut, Martin mengatakan, pihaknya meyakini Putri sedang mencari pelampiasan karena hubungan tak harmonis dengan suami.

“Tapi saya yakin Yosua itu amanah, dan tidak mau menjalin hubungan itu,” ucapnya.

Dia menyebut ini sudah terkait dengan motif.

“Yang saya dalilkan beberapa waktu lalu, yang terjadi di tanggal 7 Juli 2022 itu adalah penolakan yang dilakukan Yosua kepada PC,” ucap Martin.

Karena ada penolakan itu, ucapnya, muncul sakit hati pada istri Ferdy Sambo itu.

Ketika uji poligraf, dia berasumsi yang dideteksi rangkaian alat tersebut adalah perasaan dari yang diuji terkait perselingkuhan.

“Kalau saya sih yakin bahwa yang punya perasaan itu adalah Putri, kalau Yosua sih nggak,” ungkapnya.

Fungsi Keterangan Ahli Di Persidangan

Majelis Hakim menghadirkan 5 orang ahli atas usulan JPU di sidang pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Rabu (14/12/2022).

Menurut Asep Iwan Iriawan yang merupakan pakar hukum pidana, juga mantan hakim, keterangan ahli tidak mungkin disangkal.

Sesuai KUHAP, ucapnya, ahli dihadirkan untuk menjernihkan persoalan.

“Ketika fakta persidangan diuji keahlian, itu jadi fakta hukum yang tidak terbantahkan,” kata Asep.

Dia mengatakan yakin atas keahlian dan juga profesionalitas empat ahli yang dihadirkan hari ini di PN Jakarta Selatan.

Adapun daftar nama ahli yang dihadirkan untuk didengarkan keterangannya selain ahli poligraf adalah sebagai berikut:

1. Fira Sania, sebagai ahli DNA

2. Arif Sumirat, sebagai ahli Balistik

3. Heri Priyanto, sebagai ahli digital forensik

4. Sirajul Umam, sebagai ahli biologi forensik

Menurut Asep, keterangan dari ahli ini nanti akan memperjelas kesaksian siapa yang lebih bisa dipercaya.

Dia memposisikan, saat ini saksi fakta pada formasi satu lawan empat.

“Ada keterangan Richard Eliezer berhadapan dengan keterangan empat orang lagi yaitu Kuat Maruf, Ricky Rizal, Ferdy Sambo, dan Putri Candrawati,” ungkapnya.

Sejumlah keterangan Eliezer tidak sama dengan keterangan yang disampaikan keempatnya, dan terlebih pada aspek dugaan perencanaan dan juga eksekusi.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *