Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id — Rabu (7/12/2022) kemarin, mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo menjadi saksi dalam persidangan kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf.
Pada kesempatan itu, Ferdy Sambo tampak mati kutu setelah dicecar penasihat hukum terdakwa Ricky Rizal, Zena Dinda Defega, soal asal harta kekayaannya.
Ferdy Sambo mengaku tidak bisa membuktikannya karena kini sedang dipenjara.
Diketahui, Yosua dan Ricky merupakan ajudan yang mengelola uang untuk kebutuhan rumah tangga ketiga rumah Ferdy Sambo.
“Mereka berdua yang mengatur operasional,” ujar Sambo dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, dikutip via Kompas.com.
“Tapi, setahu saudara itu uang saudara atau uang siapa?” tanya Zena.
Mendengar pertanyaan tersebut, Sambo tampak begitu kesal.
“Ya pasti uang sayalah,” ujarnya dengan nada tinggi.
“Bisa Anda buktikan?” cecar Zena.
“Ya saya enggak bisa buktikan, saya di sel!” timpal Sambo.
Sebagai tambahan informasi seperti yang dikutip dari KompasTV, uang belanja bulanan untuk ketiga rumah Ferdy Sambo tidak main-main.
Yakni Rp 200 juta untuk tiga rumahnya di Kemang, Magelang, dan Saguling.
Hal ini pun membuat kuasa hukum keluarga Brigadir J, Martin Simanjuntak khawatir.
Pasalnya, kekayaan Ferdy bisa meghambat jalannya persidangan.
“Tentu masih khawatir, kita tahu seberapa kaya orang ini. Kaya dalam tanda petik karena kekayaannya menurut saya ini perlu diteliti ulang apakah legal atau ilegal,” kata Martin, Jumat (25/11/2022).
Padahal, gaji Sambo dengan pangkat Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi di pundaknya tidak lebih dari Rp 35 juta per bulan.
“Sebagai contoh bagaimana orang ini bisa memberikan uang kepada ajudan, menurut versi Sambo untuk tiga dapur dan masing-masing Rp 200 juta. Sedangkan dia pendapatannya yang kita tahu hanya Rp 35 juta,” tutur Martin.
Sumber: hopsid
