Allah Subhanahu Wa Taโala, menentukan rezeki hamba, dan ada sebab-sebabnya. Kita tinggal menjalankan sebab.
Di antara sebab orang dapat rezeki banyak, di antaranya dapat warisan, di antaranya bekerja, di antaranya melaksanakan jual beli. Bukan berarti kalau kita sudah dicatat rezekinya kemudian kita diam saja. Saya sudah katakan, rezeki sama dengan ajal.
Kita sekarang tahu ajal kita sudah ditentukan, apa kita nongkrong di rumah saja? Kalau kita sakit tidak usah ke mana-mana? Kan ajalmu sudah ditentukan, tidak usah berobat juga tidak papa. Kita diberi akal, diberi logika, kalau cari rezeki berusaha, dan ada sebab-sebabnya.
Di antara sebab-sebabnya, orang dapat rezeki, dan rezekinya yang dia dapatkan sudah ditentukan. Adalah dengan sebab materi, ada juga dengan sebab ukhrowi, seperti sedekah, seperti menyambung silaturahmi, dengan bertakwa kepada Allah, ini semua menambah rezeki.
Jadi, bukan berarti takdir lauhul mahfuzh berubah, tidak berubah. Tapi kita berusaha, rezeki ada jalanยฒnya menuju ke sana. Dan kita berjalan menuju ke sana, atau tidak berjalan menuju ke sana, sudah ditakdirkan oleh Allah Subhanahu Wa Taโala.
๐ค Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA ุญูุธู ุงููู
โโโโโโโโโโโโโโโโโโโโโโโ