Terbongkar Misteri Rp100 Triliun di Rekening Yosua Ditarik, Pakar: itu Nyata Adanya!

Foto istimewa
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Presenter Aiman Wicaksono kembali membongkar temuannya dalam kasus Ferdy Sambo soal uang Rp 100 Triliun di rekening Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Ia mengunggah video bersama dengan pakar anti Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Prof. Yenti Garnasih.

Jurnalis itu bertanya kepada Yanti Garnasih terkait uang 100 T yang ada direkening Brigadir J tersebut.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dalam unggahan video di akun Tiktok aimanwitjaksono, mengatakan jika status uang Rp100 T yang ada di rekening Brigadir Yosua terblokir atau memang didebet.

Kemudian Yanti Garnasih pun menjawab jika status uang ratusan triliun tersebut didebet, maka uang itu sebelumnya ada di rekening Brigadir J.

Seperti diketahui, diduga uang itu Ferdy Sambo. Seperti ini penjelasan Aiman soal uang 100 T di rekening Brigadir J.

Ini logika uang 100 T di rekening Yosua nyata adanya! saya coba gali kembali, apa yang menjadikan uang Rp100 triliun nyata. Saya gandeng pakar anti tindak pidana pencucian uang, Prof. Yenti Garnasih.

Satu kata: “DEBET”, memunculkan kesimpulan: uang itu nyata adanya!

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebelumnya, telah menyatakan jika angka 100 triliun kurang 1, alias Rp99.999.999.999.999, bukanlah uang, melainkan “batas” alias pagu soal pemblokiran rekening Brigadir J tersebut.

Jika memang terkait pemblokiran… Pertanyaannya, mengapa tertulis “DEBET”, bukan “BLOKIR”?

Padahal saya mendapatkan contoh eksklusif sebuah pemblokiran dana di bank. Jelas tertulis: “BLOKIR”.

Jika memang uang itu benar adanya, ke mana alirannya, untuk apa, dan bagaimana penempatan rekeningnya di bank?

Menarik untuk terus ditelusuri, serpihan misteri dari uang-uang terkait kasus Sambo!

Pakar anti TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang), Yenti Garnasih pun memberikan tanggapanya terkait hal ini.

“Ada rekening yang kemudian didebet, kemudian ada angka 100 triliun kurang 1 rupiah. Tapi tulisannya debet. Debit itu artinya di hari itu didebit. Sebelumnya sudah ada (uangnya),” ungkap Yenti.(dbs)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *