Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Serangkaian aplikasi penipu, phishing dan adware berhasil menyusup ke Google Play Store dan menyasar jutaan pengguna Android. Lebih buruk lagi, aplikasi ini telah diunduh lebih dari dua juta kali secara total.
Aplikasi ini pertama kali dikembangkan oleh perusahaan antivirus Dr. Web. Aplikasi ini tampaknya merupakan program pembantu untuk mengoptimalkan sistem, tetapi pada kenyataannya mereka memperlambat ponsel, menampilkan banyak iklan, dan memperburuk pengalaman pengguna.
Salah satu aplikasi yang disorot oleh Dr. Web adalah TubeBox. Aplikasi ini sudah diunduh lebih dari satu juta kali dan saat berita ini ditulis TubeBox masih tersedia di Google Play.
TubeBox menjanjikan uang instan kepada pengguna setelah menonton beberapa video dan iklan di aplikasinya. Tapi saat pengguna ingin mengklaim bonus uangnya, TubeBox selalu menampilkan berbagai alasan error dan pengguna pun tidak bisa mencairkan uangnya.
Bahkan ketika pengguna berhasil menyelesaikan proses penarikan uang mereka tidak pernah menerima dananya. Dr. Web mengatakan aplikasi penipu ini hanya mengelabui penggunanya agar tetap menggunakan aplikasi dan menonton video, hanya saja uangnya mengalir ke developer dan bukan ke pengguna.
Dr. Web juga menemukan empat aplikasi adware yang untungnya saat ini sudah dihapus oleh Google. Tergantung pada perintahnya, empat aplikasi ini bisa menampilkan iklan mengganggu di ponsel atau meluncurkan server proxy di perangkat yang terinfeksi.
Empat aplikasi adware yang muncul di Google Play sepanjang Oktober 2022 adalah:
- Bluetooth device auto connect (bt autoconnect group) – 1.000.000 download
- Bluetooth & Wi-Fi & USB driver (simple things for everyone) – 100.000 download
- Volume, Music Equalizer (bt autoconnect group) – 50.000 download
- Fast Cleaner & Cooling Master (Hippo VPN LLC) – 500 download
Dr. Web juga menemukan sederet aplikasi pinjaman online penipu yang mengklaim memiliki hubungan dengan bank Rusia dan grup investasi. Masing-masing aplikasi penipu ini memiliki sekitar 10.000 download di Google Play.
Aplikasi-aplikasi ini dipromosikan lewat “malvertizing” di aplikasi lain. Aplikasi bodong ini menjanjikan keuntungan investasi instan, tapi kenyataannya malah mengarahkan pengguna ke situs phishing untuk mengumpulkan informasi pribadinya, seperti dikutip dari Bleeping Computer, Senin (5/12/2022).
Untuk melindungi perangkat Android kalian dari malware dan aplikasi berbahaya di Google Play, selalu cek review negatif, perhatikan kebijakan privasinya, dan kunjungi situs developernya untuk memastikan keasliannya.
Selain itu, sebisa mungkin hanya download aplikasi seperlunya saja dan selalu pastikan bahwa fitur Google Play Protect sudah aktif untuk memblokir malware.
