Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gus Dur diketahui kerap melontarkan humor. Humor ini selain bisa membuat gelak tawa, tapi juga bisa meredakan ketegangan politik kala itu.
Salah satunya adalah kisah yang dilansir dari buku ‘Gus Dur dalam Obrolan Gus Mus’ karya KH. Husein Muhammad.
Alkisah, saat berada di Kairo Gus Dur pernah memasak sop ceker yang isinya sayap, kepala, dan jeroan ayam.
Pada sore hari, Gus Dur pergi sendiri ke pasar. Di sana dia mencari penjual ayam potong. Lalu ia meminta ceker, sayap, kepala, dan jeroan. Gus Dur tahu kalau bagian-bagian tubuh ayam seperti ceker, sayap, dan kepala biasanya akan dibuang saja. Jadi ia bisa mendapatkannya secara gratis.
Seperti dilansir Santri Gus Dur, penjual ayam potong itu bertanya, “Untuk apa, ya sayyidi?”
”Untuk makanan kucing di rumah,” jawab Gus Dur sambil berusaha keras menahan tawa.
”Lakin Inta ta’khudz Kitir Awi (Tapi anda kok mintanya banyak sekali),” kata si penjual ayam di Mesir itu.
Akhirnya, si penjual ayam memberikan berbagai bagian tubuh ayam yang biasanya dibuang tersebut pada zaman itu. Gus Dur kemudian pulang membawa semua bagian-bagian tubuh ayam tersebut, lalu memasaknya. Kemudian teman-temannya dipanggil untuk pesta makan enak.
Mereka pun terkejut karena Gus Dur bisa memasak ceker, sayap, kepala, dan jeroan ayam.
”Bagaimana sampeyan bisa mendapatkan ini, kok bisa, Gus? Bagaimana sampeyan bilang kepada penjualnya?,” tanya mereka.
Gus Dur pun menjawab dengan tenang.
”Aku katakan, ‘ini untuk kucing’ Ha ha ha,” ujarnya.
Semua tertawa terbahak-bahak, sambil menikmati makan enak gratis ala Gus Dur. Gus Mus pun tertawa terkekeh-kekeh saat mendengar cerita itu.
