Pakar Politik dari BRIN Dorong KIB Mengajukan Capres Internal, Untuk Mendapat Efek Ekor Jas

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Pakar politik senior dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli mendorong Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengajukan Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024.

Menurut dia, hal itu perlu untuk memperbesar peluang mendapat efek ekor jas (cocttail effect) untuk meningkatkan perolehan suara partai.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Saran saya harus tetap dipertahankan dalam rangka untuk memaksimalkan efek ekor jas. Yang jelas tiga partai itu sudah cukup. Tidak ada alasan untuk bubar. Kalau kandidatnya tidak populer, ya berusaha untuk memopulerkan,” tegas Lili di Jakarta, Senin (19/12/2022).

Menurut Lili, keikutsertaan KIB dalam bursa pencalonan menuju Pilpres 2024 juga bisa dari pihak eksternal. Yang pasti KIB didorong untuk membawa bendera sendiri dalam kontestasi 2024.

“Namun, kalau pertimbangannya untuk efek ekor jas, semestinya mereka maju. Nah, majunya itu bisa tetap pimpinan partainya, bisa juga dari luar. Artinya bukan bergabung ke partai lain,” ujar Lili.

Dari internal koalisi, Lili menimbang dua calon yang berpeluang untuk diusung KIB yakni Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PAN Zulkifli Hasan.

Dia menilai peluang Plt Ketum PPP Mardiono lebih kecil.

“Yang peluangnya ada itu antara Airlangga dan Zulhas. Zulhas Ketum PAN, peluangnya tinggi dibandingkan PPP,” ungkapnya.

Lili menilai Golkar sepatutnya lebih getol mempopulerkan dan mempromosikan Airlangga Hartarto untuk maju dalam Pilpres 2024. Begitupun di internal KIB.

Sebab hal itu berkaitan dengan target besar yang telah dipatok Golkar yang mendapat 20 persen raihan suara.

Airlangga harus didorong agar Golkar mendapat efek ekor jas.

“Apalagi Golkar pasang target 20 persen. Ya, kalau dia tidak maju ya susah. Apalagi ada penantang partai baru yang punya figur,” tambahnya.

Menurut dia, Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran jika ada lebih dari dua pasangan calon.

Untuk saat ini, KIB harus fokus untuk mempopulerkan paslon yang bakal diusung. Karena dengan itu, ada peluang untuk meraup lebih banyak suara dengan memanfaatkan efek ekor jas.

“Mau tak mau harus maju. Kalau kandidat lebih dari 2 kan pasti 2 putaran. Baru putaran kedua mau bergabung dengan mana,” tegasnya.

Pada putaran kedua, barulah KIB berpikir untuk menang. Lebih baik saat ini KIB fokus pada upaya untuk memperbesar popularitas dan meningkatkan elektabilitas calon yang hendak diusung.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *