Prabowo Subianto, “Jembatan Emas” dan Anies Baswedan

Prabowo Subianto dan Anies Baswedan
Prabowo Subianto dan Anies Baswedan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : Kang Jana Tèa

Hajinews.id – Pada tulisan terdahulu “Jembatan Emas Bernama Prabowo Subianto“, dalam hal gelaran Pilpres 2024, Penulis memberi saran yang barangkali bisa dipertimbangkan yaitu Prabowo Subianto lebih baik memilih menjadi “Jembatan Emas” dan Dalang atau King Maker yang sukses mengantarkan Capres menjadi Presiden Terpilih daripada mengambil peran lain.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kita semua masih ingat bahwa Prabowo Subianto melalui Gerindra yang disokong oleh PKS telah sukses mengantarkan Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017-2022. Inilah kali kedua Prabowo sukses menjadi “Jembatan Emas“. Sedangkan yang pertama mengantarkan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta tahun 2012.

Atas dukungan Prabowo ini, sekalipun banyak pihak dari parpol maupun ormas dan relawan yang mendesak serta mendorong Anies Baswedan untuk Nyapres pada tahun 2019, Anies Baswedan konsisten menolaknya dan berjanji tidak akan berkompetisi serta akan membantu Prabowo pada gelaran Pilpres 2019.

Anies Baswedan lebih memilih berkonsentrasi memenuhi 23 janji politiknya sewaktu kampanye tahun 2017 kepada rakyat Jakarta dan menuntaskan tugasnya sebagai Gubernur sampai habis masa jabatannya pada 16 Oktober 2022. Jawaban lengkap Anies Baswedan bisa kita ikuti melalui acara Mata Najwa pada 16 Agustus 2018. Sangat jelas, gamblang dan tegas bahwa Anies Baswedan tidak akan berkompetisi dengan Prabowo pada Pilpres 2019.

Pada akhir 2018 atau awal 2019, Penulis sekali lagi menyampaikan pertanyaan dan meminta ketegasan kepada Anies Baswedan tentang komitmennya kepada Prabowo. Jawabannya sangat jelas, lugas dan tegas bahwa Anies Baswedan tidak akan berkompetisi dengan Prabowo dan akan membantu Prabowo pada Pilpres 2019.

Sedangkan untuk Pilpres 2024, Anies Baswedan menyatakan tidak memiliki komitmen apa pun dengan siapa pun.

Oleh karena itu, ketika Surya Paloh melalui Partai Nasdem melamar dan mengajaknya menjadi Capres, maka Anies Baswedan dengan senang hati menyatakan kesediaannya. Wujudnya pada 3 Oktober 2022 yang lalu, Anies Baswedan ditetapkan sebagai Capres oleh Partai Nasdem.

Karena belum memenuhi ambang batas PT 20%, maka Anies Baswedan disebut baru memiliki setengah tiket Pilpres. Partai-partai lain yang tertarik memberi dukungan dan berarti melengkapi sisa setengah tiketnya adalah Partai Demokrat dan PKS. Ketiganya telah intensif berunding dan menyebut dirinya sebagai Poros/Koalisi Perubahan. Deklarasinya akan dilakukan pada akhir tahun 2022 atau awal tahun 2023.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *