John Louis Esposito: Islam Terbukti Menjadi Agama Yang Lebih Toleran

Islam Agama Yang Lebih Toleran
John Louis Esposito
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idJohn Louis Esposito, seorang akademisi Italia-Amerika, profesor studi Timur Tengah dan agama, dan cendekiawan Islam, mengatakan bahwa Islam terbukti menjadi agama yang lebih toleran yang memberi orang Yahudi dan Kristen lebih banyak kebebasan beragama. Ini terbukti ketika negara-negara Muslim menaklukkan Byzantium dan Iran.

Dalam buku “The Islamic Threat: Myth or Reality? Ancaman Islam Mitos atau Realitas?, John L. Esposito menjelaskan bahwa penduduk asli wilayah yang ditaklukkan oleh umat Islam dapat dibagi menjadi tiga umat “skriptural” (Ahlul Kitab): Kristen, Yahudi, dan Zoroaster.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Bagi banyak penduduk non-Muslim di Bizantium dan Iran yang menyerah kepada pemerintah asing, peraturan Islam berarti pergantian pemerintahan, seringkali lebih fleksibel dan toleran, daripada hilangnya kemerdekaan.

Banyak dari penduduk tersebut menikmati otonomi lokal yang lebih besar dan seringkali pajak yang dibayar lebih rendah. Wilayah Arab yang pernah direbut Byzantium mengganti pemerintah Yunani-Roman dengan pemimpin-pemimpin Arab yang baru, sesama Semit yang mempunyai afinitas linguistik dan kebudayaan dengan penduduk.

“Islam terbukti merupakan agama yang lebih toleran, memberikan kebebasan beragama yang lebih besar bagi orang-orang Yahudi dan Kristen,” ujar John L. Esposito.

“Sebagian besar gereja Kristen setempat sebelumnya dicap sesat oleh Kristen ortodoks “asing.” Dengan alasan-elasan inilah sebagian orang Yahudi dan Kristen membantu tentara Islam yang melakukan invasi,” lanjut Profesor Agama, Urusan Internasional, dan Studi Islam di Universitas Georgetown di Washington, D.C. tersebut.

Francis Peters sebagaimana dikutip John L Esposito telah mengamati:

Penaklukan itu hanya sedikit merusak: yang mereka berangus adalah persaingan kerajaan dan pertikaian sektarian di antara para penduduk taklukan.

Kaum Muslim mentoleransi agama Kristen tetapi menjadikannya tidak established; karena itu kehidupan dan tata kebaktian, politik, dan teologi orang-orang Kristen menjadi urusan pribadi, bukan urusan umum.

Dengan ironi itu, Islam mereduksi status orang-orang Kristen seperti apa yang mereka (orang-orang Kristen) lakukan dahulu terhadap orang-orang Yahudi, dengan satu perbedaan.

Pereduksian status orang Kristen ini semata-mata bersifat yudisial; tidak disertai dengan pengejaran yang sistematis atau pembunuhan, dan pada umumnya tidak dilakukan dengan perilaku rendah, walaupun hal ini tidak terjadi di setiap tempat dan setiap waktu.

Menurut Esposito, para penguasa Muslim cenderung tidak mengubah birokrasi dan lembaga-lembaga pemerintah. Umat beragama bebas menjalankan agama mereka dan urusan-urusan intern mereka diatur oleh hukum dan pemimpin agama mereka.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *