Hikmah Pagi: Pahami Penyebab Baby Blues Syndrome Pada Ibu

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: dr. Raehanul Bahraen, M.S

Baby blues Syndrom secara gambaran umum adalah masalah psikologis yang umum dialami oleh ibu setelah melahirkan berupa munculnya perasaan gundah dan sedih berlebihan. Terkadang ibu lebih emosional, lebih sensitif, bahkan parahnya bisa sampai pada tingkatan stress yang membuat dia melukai bahkan membunuh anaknya (bisa juga depresi berat pasca melahirkan)

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ada beberapa hal yang bisa memicu terjadinya kondisi ini, salah satunya ingin kami tekankan disini (ada penyebab lain juga) adalah karena kurangnya perhatian dan dukungan dari orang terdekat, apakah itu dari suaminya atau keluarga besarnya mulai saat awal kehamilan sampai melahirkan dan merawat bayi.

Kehamilan hingga persalinan bukanlah fase yang ringan, terlebih lagi jika sang ibu hadapi sendiri. Allah berfirman,

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” (QS. Luqman: 14)

Seorang ibu yang baru saja melahirkan akan dihadapkan dengan keadaan dan tanggung jawab yang baru. Banyak ibu yang kewalahan untuk mengurus segalanya sendiri, termasuk mengurus buah hatinya, sehingga membuatnya lelah, cemas, sedih, stress, dan seterusnya. Pada kondisi-kondisi ini dia sangat butuh dengan perhatian serta bantuan dari orang terdekatnya semisal suami dan keluarganya.

Jika suaminya saja tidak memberikannya perhatian dan dukungan maka rentan sekali seorang ibu mengalami baby blues syndrom. Ditambah lagi jika suaminya adalah suami yang super sibuk, mudah marah, suka membentak, bahkan enteng melakukan kekerasan fisik. Keadaan tersebut membuatnya stress, sampai tahap menyalahkan dirinya sendiri, kenapa dia harus hamil lalu dia biarkan anaknya menangis terus. Puncaknya adalah jika dia sampai melukai anaknya sendiri bahkan membunuhnya, mengira dengan itu semua masalah akan selesai.

Oleh karena itu, pada tahap ini seorang suami mestinya peka dan memahami istrinya. Harusnya dia lebih meluangkan waktunya untuk membantunya menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, gantian dengan istrinya mengurus anaknya, menemani istrinya untuk mengobrol, dan menunjukkan kasih sayangnya. Allah berfirman,

وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ ۚ فَاِنْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا

“Dan bergaulah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.” (QS. An-Nisa: 19)

Untuk diagnosis & penanganan yang tepat selanjutnya, kami sarankan juga konsultasi ke dokter atau psikolog. Hendaknya tidak diam, jika khawatir kearah baby blues syndrom

Semoga Allah menjaga para ibu dan dijauhkan dari depresi pasca melahirkan & baby blues syndrom.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *