Beredar Narasi BIN-Polri Bergerak Batalkan Deklarasi Anies, Nasdem Merespons

Bakal Calon Presiden Anies Baswedan (foto istimewa)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Partai Nasdem mengakui sejak partai mendeklarasikan mantan gubernur DKI Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden ada banyak narasi mengganggu. Narasi-narasi ini dilemparkan ke publik ketika Nasdem terus memperkenalkan Anies pada masyarakat.

“Sejak Partai NasDem mendeklarasikan @aniesbaswedan

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

sebagai bakal calon presiden (bacapres) dan diperkenalkan ke masyarakat di berbagai daerah, banyak narasi yang ingin mengganggu,” tulis Nasdem dalam kicauan di Twitter, Sabtu (24/12/2022).

Yang terbaru, kata Nasdem, ada selembaran atau flyer beredar di media sosial yang ingin membenturkan Partai NasDem dengan aparat. Di dalam selembaran itu, ada foto Kapolri dan Kepala BIN. Adapun tulisannya: BIN dan Polri bergerak batalkan acara deklarasi Anies di berbagai daerah.

Nasdem menolak klaim itu. Partai Nasdem justru mengucapkan terima kasih pada kepolisian karena telah melakukan pengamanan yang baik.

“Partai NasDem melalui pernyataan Wakil Ketua Umum Partai NasDem @madtu_madali ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Polisi karena telah lakukan pengamanan yang baik.”

Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa ikut menyoroti pernyataan Ketua Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu RI Rahmat Bagja. Pernyataan yang dimaksud adalah dengan menyebut Anies Baswedan telah melakukan mencuri start kampanye.

Herry menilai safari yang dilakukan Anies ke daerah-daerah tidak ada kaitannya dengan etika politik apalagi pelanggaran kampanye.

“Terlalu dini juga Bawaslu ini menilai Anies tak punya etika politik, karena jelas tidak nyambung berhubung agenda kampanye bahkan pencalonan pun belum dimulai,” kata Herry kepada wartawan, Jumat (16/12).

Herry menilai Bawaslu seharusnya tidak perlu menyampaikan penilaian yang berlebihan secara subjektif terhadap kegiatan Anies ke daerah.

“Bawaslu itu harus netral, opini subjektif itu perlu dihindari agar tak terkesan berpihak,” ujar Herry.

Sumber: Republika

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *