Waduh! Arsjad Rasjid: Perbedaan Harga Beras di Dalam dengan Luar Negeri Ancaman untuk Petani

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Arsjad Rasjid
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Ada ancaman bagi petani apabila perbedaan harga beras di dalam negeri dengan luar negeri terlalu besar.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid, menerangkan hal itu kepada wartawan, Kamis 29 Desember 2022.Menurut Arsjad, hal ini bisa membuat kecenderungan beras impor lebih murah dan keinginan untuk mendatangkan beras dari luar negeri akan sangat tinggi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Berdasarkan data BPS, Indonesia mengimpor beras khusus mencapai 407,7 ribu ton pada 2021, angka tersebut naik dari tahun 2020 yang hanya 356,3 ribu ton.

Pusat Informasi Harga Pangan strategis mendata, secara nasional harga beras medium di tingkat pasar tradisional per Selasa (6/12/2022) berkisar Rp 12.200 per kilogram (kg) hingga Rp 12.400 per kg.

“Jangan sampai mengubah fokus dalam menjaga ketahanan pangan. Inilah pentingnya memperkuat ketahanan pangan, mengingat ke depan, ada potensi krisis global yang antara lain akibat perang Rusia dan Ukraina yang belum surut,” ucapnya.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) ada dua wilayah, di mana rata-rata harga beras eceran naik di atas 5% pada 6 Desember 2022 dibandingkan sebulan sebelumnya, 7 November 2022.

Daerah dengan peningkatan harga rata-rata terbesar adalah Sulawesi Barat (6,6%) dan Kalimantan Tengah (5,6%). Selain itu, ada sekitar 11 daerah yang masih defisit beras.

Menurut Arsjad, krisis pangan ditandai oleh sejumlah hal. Di antaranya, pasokan bahan pangan yang berkurang, atau harga yang makin tak terjangkau.

“Jangan sampai kondisi krisis pangan terjadi di Indonesia, karena dampaknya bisa meluas ke masalah sosial,” ucap Arsjad Rasjid.

Sumber: hops.id

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *