Penjelasan Ilmiah Mengapa Allah SWT Mengabadikan Laba-Laba dalam Alquran

Laba-Laba dalam Alquran
Laba-Laba dalam Alquran
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Mereka dapat membuat satu jenis sutra untuk menangkap lalat dan membuat benang lainnya untuk membentuk parasut yang bisa membawa mereka ke angin.

Mushtafa Mahfud, seorang peneliti Mesir menjelaskan, pembuat sarang laba-laba berjenis kelamin betina.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Setelah berhubungan seks dengan pejantannya, dia akan langsung membenci dan berusaha membunuhnya. Sementara itu, telur-telur laba- laba yang menetas itu pun tindih-menindih dan sebagian di antaranya mati.

Alquran menjelaskan bahwa sarang laba-laba bak rumah yang rapuh. Kata ‘auhan’ diambil dari kata ‘wahn’ yang berarti lemah atau rapuh.

Kelemahan sarang laba-laba untuk menjadi tempat perlindungan sepintas terlihat sangat menonjol. Anda dapat menghancurkan sarang itu hanya dengan satu jari.

Quraisy Shihab mengutip Musthafa Mahmud menjelaskan, benang-benang yang dihasilkan laba-laba memang jauh lebih kuat dari baja dalam kadar yang sama.

Di sisi lain, dia lebih lentur dari sutra. Karena itu, apa yang dimaksud ayat di atas bukan kepada benang atau material yang membentuknya. Predikat rapuh itu ditujukan kepada sarang atau rumah laba-laba.

Kelemahan rumah laba-laba bukan pada unsur atau struktur bangunannya. Kalau itu yang dijadikan patokan, rumah laba-laba adalah rumah paling kuat. Kelemahannya ada pada fungsi utama sebuah rumah.

Sebuah rumah mempunyai fungsi utama untuk melindungi penghuninya. Pada sarang laba-laba rumah itu tidak melindunginya sama sekali dari hujan, panas, angin.

Quraisy menjelaskan, ayat di atas bermaksud menggambarkan kelemahan sarang laba-laba. Sikap kaum musyrikin yang menjadikan berhala-berhala sebagai pelindung disamakan dengan sarang laba- laba.

Sarangnya tidak melindungi dari sengatan panas dan dingin. Sedikit gerakan yang menyentuh sarang itu akan porak poranda dengan hanya sentuhan tangan.

Dalam Buku Pintar Sains dalam Alquran tulisan Nadiah Thayyarah menyebut baru-baru ini terungkap bahwa jaring laba-laba tidak bisa bertahan lebih dari satu malam. Setelah semalam jaring ini tidak lagi dapat digunakan untuk berburu mangsa. Ini karena zat pelengketnya sudah kering.

Perumpamaan ini sama dengan berhala-berhala kaum musyrikin. Dia hanya memiliki nama yang diberikan kaum musyrikin sebagai tuhan-tuhan. Tapi, dia sama sekali tidak memiliki sifat ketuhanan. Dia pun tak mempunyai perlindungan dan tidak bisa memberi perlindungan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *