3 Tokoh yang Menjadi Sorotan Dunia: Mulai Dari Zelenskyy, Anwar Ibrahim hingga Anies Baswedan

Tokoh yang Menjadi Sorotan Dunia
Zelenskyy, Anwar Ibrahim dan Anies Baswedan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Ia adalah putra satu-satunya dari Bhumibol Adulyadej, Raja Thailand sebelumnya, dan Ratu Sirikit.

Apa yang menghiasi berita Vajiralongkorn tak lain adalah kegemarannya dengan berbagai wanita yang dijadikan isterinya, dan bahkan mempunyai selir sekitar 20 orang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kekakayaannya yang luar biasa, dan gaya hidupnya yang tidak biasa, walaupun mejadi berita, sama sekali tak berpengaruh terhadap orang lain, kecuali sebagian rakyat Thailand yang mungkin diam-diam marah atau putus asa.

Apa yang istimewa tentang Anwar ibrahim adalah keteguhan hatinya untik setia dengan apa yang diyakininya, sehingga membuatnya harus menunggu selama 25 tahun untuk dapat menjadi Perdana Menteri Malaysia.

Yang disebut dengan menunggu untuk Anwar adalah pengalaman respresif pemerintah yang berkuasa untuk dirinya, yang terjadi secara berkelanjutan selama lebih dari dua dekade.

Tidak cukup dengan hukuman penjara selama dua kali, alasannya juga tak lebih dari sebuah fabrikasi canggih yang disebut dengan “liwath”-homoseksual, sebuah tuduhan keji yang dipelopori oleh mentornya -Datuk Mahathir Muhammad.

Tak cukup dengan tuduhan hina dan 10 tahun penjara, ia juga dipukuli dan diperlakukan dengan sangat kasar oleh Kepala Polisi Malaysia-tentu saja atas restu Mahathir.

Kelebihannya, ia tidak mendendam, dan bahkan kepada Mahathir yang sempat berbaikan sebentar, untuk kemudian menipunya kembali.

Walaupun konteksnya sangat berbeda, banyak pihak melihat ada kesamaan antara Anwar dan Nelson Mandela, dan yang paling mendasar adalah kedua mereka sangat yakin dan parçaya terhadap apa kata nurani mereka tentang keadilan dan nasib bangsanya.

Untuk itu mereka harus membayar mahal, penjara dan musuh kekuasaan hampir untuk selamanya. Mereka mesti menunggu dengan segala perjuangan untuk memimpin bangsanya, utamanya dalam penjara, 27 tahun untuk Mendela, dan 25 tahun untuk Anwar Ibrahim.

Anwar adalah pribadì yang unik, dan ia adalah pembelajar yang tangguh.

Dengan modal sarjana sastera Melayu dari Universitas Malaya ia menjadi seorang “ulama sekolahan” yang mampu berdiskusi tentang konsep negara dan ummah dari para pemikir besar islam seperti Hassan Al-Banna-pendiri Ikhawanul Musilimin, dan Sayid Qutb -pemikir Mesir, dan Abu al-Ala al-Maududi, ulama dan pemikir politik Islam Pakistan, dan bahkan ajaran-ajaran Ayatollah Khomaini.

Anwar sangat sadar tentang apapun yang dia dapatkan dari mereka, dia tetaplah seorang putera Melayu dengan segala realitas yang ada, mulai dari ketertinggalan bangsa melayu, realitas negara multi etnis Malaysia, dan tantangan modernitas dan masa depan negerinya.

Melihat kepada sekolahnya dan latar belakang organisasi yang digelutinya-ia adalah ketua Angkatan Belia Islam Malaysia, sulit membayangkan ia menjadi pemikir dan pekerja politik multi talenta.

Sebelum ia menjadi Wakil Perdana Menteri, Anwar menjabat beberapa kementerian; pemuda dan Olahraga, Pertanian, Pendidikan, dan Keuangan dengan prestasi yang gemilang.

Kini apa yang menjadi catatan yang sangat penting untuk seorang Anwar adalah tantangan keberlanjutan sebuah koalisi baru-Pakatan Harapan- yang ia dirikan bersama Lim Guan Eng, Chong Chieng Jen, dari Partai Aksi Demokrasi.

(DAP)-partai mayoritas Cina, dan M Kulasegaran, seorang etnis Tamil yang juga bergabung dengan Partai Aksi Rakyat Malaysia (DAP).

Koalisi partai multi etnis yang didirikan pada tahun 2015 adalah sebuah alternatif terhadap Barisan Nasional yang dipelopori oleh pendiri UMNO dan founding fathers Malaysia sepert Tungku Abdurrahman, Tun Abdur Razak, dan Datok Husein On.

Koalisi ini terdiri dari UMNO, MCA- partai mayoritas Cina, dan Kongres India Malaysia (MIC).

Koalisi Barisan Nasional yang telah berusiasekitar 50 tahun dalam perjalanannya, berhasil membawa kemajuan Malaysia, yang bahkan secara pertumbuhan ekonomi pernah mengalahkan Indonesia.

Namun dalam dua dekade terakhir, koalisi ini telah berkarat, rapuh, dan koruptif. Sekalipun gejala korupsi Malaysia telah mulai terjadi pada masa-masa akhir Mahathir.

Puncaknya terjadi pada kasus korupsi IMDB perdana Menteri Najib Razak, yang terkenal dengan korupsi 700 juta dolar AS yang menyebabkan ia dihukum 12 tahun penjara.

Publik Malaysia kemudian terbelah, awalnya etnis Melayu sangat sulit memihak kepada Anwar, termasuk etnis Cina dan India, namun pada pemilu bulan lalu kondidi itu berubah.

Pakatan Harapan memenangkan 82 kursi mengalahkan Barisan Nasional yang hanya mendapat 30 kursi.

Alternatif koalisi lain yang dibentuk oleh mantan PM Muhyidin Yasin dan disokong oleh Mahathir hanya mendapatkan 74 kursi.

Ini artinya, sekalipun bukan mayoritas, gagasan Anwar Ibrahim untuk membawa Malaysia masa depan via Pakatan Harapan telah menjadi biduk percobaan baru negara multi etnis untuk bangkit menuju Malaysia baru di bawah kepemimpinan Anwar Ibrahim.

Anies Baswedan

Jika Anwar Ibrahim layak menjadi tokoh ASEAN tahun ini, dan bahkan dapat menjadi isnpirasi bagi banyak politis dan anak muda, apakah Anies Baswedan layak dinobatkan sebagai tokoh Indonesia 2022?

Kecuali pemberitaan tentang Jokowi yang setiap hari menghiasi jagat media nasional, pemberitaan tentang Anies Baswedan terhitung cukup banyak dan bahkan mengalahkan sejumlah calon presiden yang telah mulai disebut akhir akhir ini.

Menggunakan indikator mesin pancarı Google yang mungkin lebih bernuansa pendekatan pukul rata, atau bisa saja disebut tidak objektif, Anies Baswedan menjadi berbeda dari yang lain.

Ketika nama-nama capres diketik pada Google, maka kisaran entri yang keluar adalah, Anies 45.300.000 – , Prabowo 24.500.000; Ganjar 20.000.000; Ridwan Kamil 18.200.000; dan Puan Maharani 4.500.000.

Ketika nama Cawapres diketik maka urutan entrinya menurut Google adalah AHY 19.700.000; Erick Thohir, 9.520.000;Khofifah, 7.540.000; dan Muhaimain 4.080.000.

Tanpa angkapun sebenarnya Anies layak disebut sebagai tokoh tahun ini, karena ia memang menjadi perdebatan nasional yang tiada henti, baik yang menyebutnya sebagai bahaya bahkan ancaman Indonesia masa depan, ataupun penyelamat Indonesia masa depan.

Perdebatan Anies yang pada awalnya lebih berasosiasi dengan pemilihan Gubernur DKI pada tahun 2017, segera setelah itu terjungkit ke level nasional.

Ia dianggap berbeda dari hampir seluruh gubernur yang tidak berani mengatakan “tidak” dengan cara sopan terhadap kebijakan pemerintah pusat.

Segera saja ia menjadi alternatif atau bahkan antitesis terhadap model kepemimpinan dan pendekatan Prisiden Jokowi.

Kecurigaan publik tentang ada kekuatan lain yang terkait dengan pemerintahan, terutama aliansi antara oligarki dengan kekuasaan terlihat dengan kasat mata terlihat ketika Anies membatalkan reklamasi teluk Jakarta.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *