Hikmah Malam: Maksiat, Penghilang Nikmatnya Ibadah

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Orang yang bermaksiat kepada Allah boleh jadi hartanya tidak jadi berkurang, tubuhnya tetap sehat, pangkatnya tetap tinggi, popularitasnya pun tidak berkurang. Namun, itu baru permulaan. Apabila dia istiqamah dalam maksiatnya, niscaya Allah akan mengambil segala kenikmatan darinya.

Tapi yang jelas, manakala seseorang bermaksiat kepada Allah, hal pertama yang dia dapatkan adalah dicabutnya nikmat ketaatan dari hatinya. Dia ibadah, tapi kering terasa. Dia shalat, tapi jauh dari khusyuk. Dia Tahajud, tapi tidak lagi terasa nikmat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Maka, Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan, “Ada banyak orang melakukan dosa dalam hal makanan, sehingga dia terhalang dari shalat malam (Tahajud) dan sangat sulit mengecap nikmatnya bermunajat kepada Allah Azza wa Jalla.”

Ada pula seseorang yang bertanya kepada Wahab bin Al-Wardi, “Apakah orang yang bermaksiat kepada Allah dapat merasakan nikmatnya ibadah?”

Beliau menjawab, “Tidak! Bahkan, orang yang baru berniat melakukan maksiat pun, dia tidak akan bisa merasakan lezatnya ibadah.” (Ibnul Jauzi, Shifatush Shafwah)

Sumber: Tasdiqul Quran

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *