Politik Identitas itu HAM, Alamiah dan Ilmiah

Politik Identitas itu HAM
Dr. Fahrus Zaman Fadhly, M.Pd., Sekretaris Umum Majelis Wilayah KAHMI Jawa Barat
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Identitas itu Ilmiah

Dalam metodologi riset kualitatif, sangat penting sekali melakukan kategorisasi dan penamaan (naming) untuk identitas. Termasuk juga pengodean (coding) itu sangat fundamental dan penting dalam metode riset kualitatif. Terlebih dalam grounded theory , yang banyak digunakan para ilmuwan untuk menghasilkan teori-teori besar karena paradigma risetnya berbasis induktif-konstruktivistik. Secara metodologis, grounded theory memerlukan aktifitas pengodean alias “peng-identitas-an”. Ada 4 tahap pengodean dalam grounded theory : open coding, axial coding, selective coding dan generating theory. Tiga tahapan pertama adalah aktifitas peng-identitas-an dan terakhir merumuskan teori.

Dalam dunia pengelolaan jurnal ilmiah, setiap artikel harus memiliki DOI ( digital object identifier ) atau nomor unik sebagai pembeda dengan ribuan bahkan jutaan artikel ilmiah lainnya. DOI adalah serangkaian angka, huruf, dan simbol yang digunakan untuk mengidentifikasi artikel atau dokumen secara permanen dan menautkannya di web. DOI akan membantu pembaca dengan mudah menemukan dokumen dari kutipan dalam suatu artikel jurnal ilmiah. Di Indonesia, DOI yang dikeluarkan Crossref yang berbasis di New York ini bahkan menjadi syarat penting dalam pengajuan akreditas jurnal nasional. Tanpa DOI, suatu jurnal tidak akan bisa diakreditasi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Di dunia ilmu Matematika, kita mengenal istilah “identitas trigonometri”. Identitas trigonometri adalah persamaan yang melibatkan fungsi trigonometri dan berlaku untuk semua nilai variabel yang diberikan dalam persamaan. Di dunia industri dan pemasaran produk, kita mengenal “identitas merek” ( brand identity ). Identitas merek mencakup semua elemen visual yang terkait dengan merek, mulai dari logo, tipografi, warna, desain kemasan produk, desain situs web, dan bahkan grafik media sosialnya.

Dalam studi bahasa, etimologi adalah suatu cabang ilmu yang secara khusus mempelajari makna dari suatu nama (identitas). Pengenalan nama-nama benda (nomina) itu sangat penting untuk identitas dan pembedaan (differensiasi) antara suatu benda dengan benda lainnya. Pembelajar bahasa juga wajib memiliki pengetahuan tentang kelas dan identitas kata: subjek, predikat, objek, keterangan, kata sifat, kata benda dan lain-lain.
Pemberian nama pada perusahaan atau inovasi, adalah salah satu keputusan tahap awal yang paling penting.

Adalah Neuvonen (2016) yang mengingatkan kita tentang pentingnya identitas atau nama. Menurutnya, nama adalah kombinasi antara intuisi, kreativitas, dan rasionalitas. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pemberian nama pada perusahaan, produk, atau inovasi merupakan proses berpikir strategik.
Banyak ahli juga mengemukakan, aktifitas coding atau peng-identitas-an sangat penting dalam dunia sains dan teknologi. Belajar coding dalam dunia komputer membantu siswa bisa belajar memecahkan masalah dengan menggunakan pola berfikir komputasional ( computational thinking /CT). Berfikir komputasional adalah keterampilan mental untuk menerapkan konsep, metode, teknik pemecahan masalah, dan penalaran logis, yang berasal dari komputasi dan ilmu komputer, untuk menyelesaikan masalah di semua bidang, termasuk kehidupan kita sehari-hari (Wang, 2016; Repenning, Webb, Ioannidou, 2010 & Guzdial, 2008).

Bahkan ahli yang lain, seperti Wing (2014), Denning dan Tedre (2019) mengingatkan pentingnya aktifitas coding bagi siswa dan masyarakat umumnya.

Epilog

Dalam lapangan politik, identitas itu penting, bahkan sangat penting sebagai wadah perjuangan ideologis suatu partai. Partai itu justru identitas, dan mewadahi politik identitas. Karena identitas itu mewadahi dan membawa makna, substansi, ideologi, fungsi, cita-cita, mimpi dan lain-lain. Tetapi yang diperjuangkan adalah kemaslahatan dan kebajikan publik ( public virtues ). Kita menduga mereka yang mempersoalkan politik identitas sejatinya sedang mengalami krisis identitas. Menurut pakar psikologi Madeline Miles (2022), krisis identitas sangat berbahaya bagi kehidupan seseorang karena ini awal sebuah depresi. Seruan Presiden Jokowi yang amat tendensius itu lebih bersifat insinuatif, deskriminatif dan berpotensi melanggar HAM, tidak ilmiah dan tidak berbasis pada pengetahuan yang kokoh. Wallahu’alam.

Kualalumpur, 5 Januari 2023.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *