Marwan Ja’far Terpilih Jadi Ketua PP Keluarga Mathali’ul Falah 2023-2028

Marwan Ja’far Jadi Ketua PP Keluarga Mathali’ul Falah
FOTO MUKTAMAR MATHALI’UL FALAH: Wakil Gubernur Jateng Gus Taj Yasin Maimoen menyalami peserta Muktamar Ke-3 Keluarga Mathali'ul Falah (KMF) di auditorium UIN Walisongo Semarang, Sabtu (7/1)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



SEMARANG, Hajinews.idMarwan Ja’far terpilih sebagai Ketua Keluarga Mathali’ul Falah (KMF) dalam Muktamar ke-3 Keluarga Mathali’ul Falah di UIN Walisongo Semarang, Sabtu (7/1)

Marwan merupakan alumni Perguruan Islam Mathaliul Falah (PIM) tahun 1990. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi RI pada tahun 2014-2016 dan sekarang menjadi anggota DPR RI.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ketua SC Muktamar Ke-3 KMF Mohammad Alfuniam menjelaskan, dalam forum tersebut ada 8 calon yang diajukan oleh peserta muktamar. Mereka yaitu Dr. Lutfan Muntaqo, H. Alfuniam, H. Marwan Jafar, Dr. Saiful Umam, Hj. Saidah Sakwan, Sugiyono, Aziz Hakim, dan H. Nurul Yaqin.

“Seluruh peserta Muktamar ke-3 KMF berharap semoga ketua terpilih mampu menjalankan amanah dengan baik,” katanya.

KMF merupakan jaringan alumni Perguruan Islam Mathaliul Falah (PIM) Kajen Pati.

Madrasah yang dikenal dengan sebutan Mathole ini berdiri sejak 1912 di Kajen, Margoyoso, Pati. PIM merupakan salah satu satuan pendidikan muadalah di Indonesia.

Lembaga ini mempunyai status kesetaraan pendidikan pondok pesantren dengan lembaga pendidikan formal. Bahkan kemudian satuan pendidikan muadalah dalam UU Pesantren diakui sebagai lembaga pendidikan formal di bawah naungan pendidikan pondok pesantren. Sehingga lulusan Mathaliul Falah dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dalam maupun luar negeri.

Permasalahan

Saat pembukaan muktamar ke-3 KMF, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen berharap muktamar ke-3 KMF ini bisa mencetuskan sebuah program yang dapat memecahkan permasalahan-permasalahan anggota KMF ataupun masyarakat.

Taj Yasin menambahkan, untuk merekatkan kekeluargaan, perlu adanya pendataan anggota. Sehingga, organisasi memiliki data anggota hingga keilmuan yang dimiliki. Dengan demikian, lanjutnya, program yang dicanangkan bisa terarah dan berjalan dengan baik.

Gus Yasin meminta organisasi pondok pesantren terus merajut kolaborasi antar generasi. Menurutnya, kolaborasi lintas generasi memberikan pandangan yang lebih luas dalam mengelola organisasi. “Kami menunggu, bagaimana organisasi KMF, menjadi inspirasi bagi organisasi yang lain,” kata Gus Taj Yasin.

Wagub menambahkan, untuk merekatkan kekeluargaan, perlu adanya pendataan anggota. Sehingga, organisasi memiliki data anggota hingga keilmuan yang dimiliki. Dengan demikian, lanjutnya, program yang dicanangkan bisa terarah dan berjalan dengan baik.

Menurut Gus Yasin, pendataan perlu dilakukan secara menyeluruh hingga ke kalangan kampus-kampus. Sehingga data yang terkumpul bisa menjadi modal untuk bersama-sama menggerakkan kegiatan positif bagi masyarakat.

“Saya sepakat kalau KMF ini harus ada pendataan. Kalau ini didata, kegiatan itu (pendataan) berlangsung, dan (program) bisa bersama bukan hanya sekedar untuk kedaerahan yang ada di salah satu kampus, itu akan menjadi pohon identitas pesantren,” paparnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *