Sri Mulyani dan IMF Beberkan Ancaman Resesi 2023, Bagaimana Cara Indonesia Selamat Melewati

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Agus Herta Sumarto mengatakan Indonesia sangat mungkin melewati ancaman resesi 2023 tersebut. Yang terpenting, menurut dia, pemerintah berkemauan kuat dan serius berupaya mengendalikannya.

“Tentu kalau saya memandang sih agak optimistis, walaupun tetep kita harus benar-benar sangat waspada. Kita punya pengalaman 2022 relatif baik,” kata Agus ketika dihubungi, Rabu 11 Januari 2023.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Agus mengatakan, pemerintah harus mampu memanfaatkan yang menjadi trigger atau pemicu dari resesi tersebut. Misalnya terkait krisis pangan, seandainya pemerintah mau melakukan swasembada pangan seperti yang dilakukan dua tahun kebelakang, maka Indonesia tidak perlu bergantung pada negara lain untuk pemenuhan stok pangan.

Contoh lain, jika peralihan energi bisa dilakukan lebih cepat, Indonesia bisa lepas dari tekanan harga energi dan volatilitas nilai tukar. Artinya akan ada sedikit ruang untuk mendroong kinerja perekonomian lebih kuat agar lepas dari tekanan resesi global.

“Dengan pengendalian konsumsi energi dan dilakukan swicthing energy, mungkin kita bisa sedikit melonggarkan tekanan dari harga energi dan volatilitas nilai tukar,” kata Agus.

Dengan langkah-langkah itu, Agus memprediksi kinerja perekonomian bakal terdorong lebih kuat dan bisa melewati ancaman resesi global di tahun 2023 dengan selamat. “Walaupun memang berat sih, tapi ada peluang peluang kecil yang bisa kita manfaatkan untuk lepas dari beberapa tekanan dari resesi global,” kata Agus.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menyatakan Indonesia perlu waspada terhadap berbagai potensi risiko mulai dari resesi, utang, geopolitik hingga perubahan iklim yang akan mengancam perekonomian global pada 2023.

Salah satu ancaman resesi, kata Sri Mulyani, disampaikan sebelumnya oleh Dana Moneter Internasional (IMF) yang memperkirakan ekonomi global 2023 hanya tumbuh 2,7 persen.

Perkiraan IMF terhadap ekonomi global 2023 tersebut lebih rendah dibandingkan perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi 2022 yang sebesar 3,2 persen bahkan realisasi pertumbuhan 6 persen pada 2021. Melalui perkiraan itu, sebanyak 30 persen sampai 40 persen dari perekonomian negara-negara di dunia disebut akan mengalami resesi pada tahun ini.

Sumbe: Tempo

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *