Dengan kesadaran keislaman dan keumatannya Anwar juga terbebani dengan berbagai permasalahan yang dialami oleh umat Islam di dunia global saat ini. Dari muslim Rohingya, Kashmir dan India, Uighur di China, dan Palestina yang klasik itu.
Anwar dengan perjalanan panjang dalam dunia pergerakan, sejak memimpin mahasiswa memperjuangkan kesejahteraan rakyat miskin, hingga ketika telah menduduki posisi Wakil Perdana Menteri, jiwanya memberontak melihat penyelewengan-penyelewengan (khususnya korupsi) di Malaysia.
Pemberontakan batin itu yang menjadikan dia bangkit membangkitkan reformasi yang dianggap anti establishment (pemerintahan Mahathir) dan membawanya kepada konsekuensi panjang. Dia ditangkap dan dipenjara selama puluhan tahun.
Asian Renaissance
Yang ingin saya sampaikan, setelah 100 tahun runtuhnya kejayaan Ottoman yang berpusat dì Istanbul ada secercah harapan kebangkitan umat itu dengan tampilnya Anwar Ibrahim. Tapi dalam dunia global yang sangat interdependen saat ini berbagai permasalahan dunia Islam takkan bisa diselesaikan oleh hanya seorang Anwar.
Karena seperti yang pernah banyak kalangan sampaikan, masanya muslim Asia tampil di depan untuk memelopori gerakan islaah atau pembaharuan kehidupan umat.
Anwar sendiri pernah menyebutkan hal ini dengan kata Asian Renaissance atau Kebangkitan Asia. Yang belakangan dia mengelaborasi dengan urgensi pemerkasaan ekonomi dan budaya (tentu termasuk keagamaan).
Hal itu akan terjadi ketika ada kolaborasi dengan pemimpin Islam yang memiliki wawasan dan kapasitas yang minimal dekat dengan Anwar.
Seorang pemimpin yang pintar dan berwawasan, paham permasalahan dan tahu mencari solusi, punya integritas tinggi, kemampuan leadership yang andal, punya pengalaman panjang dan pergaulan luas. Tapi juga memiliki kemampuan komunikasi yang saya anggap di atas rata-rata (beyond average).
Harapan saya sebagai muslim Asia dan Indonesia khususnya, impian itu akan terlahir dari bumi Indonesia tercinta. Semoga!
Manhattan City, 12 Januari 2023