Amanat SBY Jelang Pemilu 2024: Ingatkan Rakyat Ternyata yang Dulu Lebih Bagus

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pesan, hal itu diungkapkan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan dalam retret bersama kader utamanya di Pacitan, Jawa Timur akhir pekan lalu.

Ia mengatakan, SBY memberikan sejumlah pesan untuk memenangkan Pemilu 2024. Pertama, menyampaikan pada masyarakat berbagai pencapaiannya saat menjadi Presiden RI tahun 2004-2014.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Keberhasilan-keberhasilan yang kita lakukan selama ini, kalau dikomunikasikan ke masyarakat itu menjadi impian, harapan masyarakat lagi,” ujar Syarief pada wartawan, Selasa (17/1/2023), dilansir kompas.

Menurut dia, kondisi masyarakat saat ini lebih berat ketimbang saat SBY memimpin.

Maka para kader didorong untuk kembali mengingatkan masyarakat dengan situasi pemerintahan SBY dan Demokrat.

“Jadi rakyat itu bisa ingat lagi, dulu begini, ternyata lebih bagus yang dulu,” ungkap dia.

Kedua, SBY memerintahkan kader Demokrat untuk turun langsung ke masyarakat.

“Artinya selalu bersama rakyat. Intinya di situ. Peduli dengan rakyat, kuncinya di situ,” sebutnya.

Ketiga, Presiden ke-6 RI tersebut, meminta kader Demokrat yang menjadi kepala daerah untuk fokus bekerja.

Syarief menuturkan, SBY meminta para kadernya yang menjadi kepala daerah memprioritaskan kepentingan publik ketimbang partai.

“Karena kalau dia (kepala daerah) dari Demokrat, kalau dia peduli dengan rakyatnya, berhasil, pasti juga Demokrat dapat dampak positifnya kan,” imbuh dia.

Diketahui, Partai Demokrat mengadakan retret untuk pemenangan Pemilu 2024 di Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (14/1/2023) dan Ahad (15/3/2023).

Dalam kontestasi politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Demokrat tengah menjajaki pembentukan Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Meski komunikasi ketiga partai politik (parpol) itu diklaim terus berjalan, namun hingga kini koalisi tersebut tak kunjung dideklarasikan.

Salah satu yang menjadi ganjalan adalah penentuan figur calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Anies Baswedan yang diusung Nasdem sebagai calon presiden (capres).

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *