Inilah Alasan Michael H Hart Menempatkan Umar bin Khattab di Urutan 51 Tokoh Paling Berpengaruh

Alasan Michael H Hart Menempatkan Umar bin Khattab
Umar bin Khattab
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idMichael H Hart menempatkan Umar bin Khattab dengan nomor urut 51 di antara 100 orang paling berpengaruh dalam sejarah. Peringkat Umar jauh di bawah Isaac Newton (2), Buddha (4), Kong Hu Cu (5), dan sejumlah nama non-Muslim lainnya. Hanya saja, ahli astrofisika keturunan Yahudi-Amerika ini menempatkan Nabi Muhammad SAW di urutan teratas.

Dalam Seratus Orang Paling Berpengaruh dalam Sejarah (Pt Dunia Pustaka Jaya, 1978), diterjemahkan oleh Mahbub Djunaid, Michael H Hart menyebut Umar bin al-Khattab mungkin sebagai khalifah Islam terbesar. Ia menyebutkan bahwa bangsa Arab telah melakukan penaklukan penting selama 10 tahun pemerintahan Umar. Tak lama setelah Umar berkuasa sebagai khalifah, pasukan Arab menduduki Suriah dan Palestina, yang saat itu merupakan bagian dari Kekaisaran Bizantium.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pada Pertempuran Yarmuk (636), bangsa Arab berhasil memusnahkan pasukan Bizantium. Damaskus jatuh tahun itu dan Darussalam menyerah dua tahun kemudian.

Pada 641, tentara Arab menaklukkan seluruh Palestina dan Suriah dan maju lebih jauh ke Turki saat ini. Pada tahun 639, pasukan Arab menyerang Mesir, yang juga berada di bawah kekuasaan Bizantium. Dalam tiga tahun penaklukan Mesir selesai.

Michael H Hart menyebutkan bahwa penyerangan Arab terhadap Irak yang saat itu berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Persia telah mulai bahkan sebelum Umar naik jadi khalifah. Kunci kemenangan Arab terletak pada pertempuran Qadisiya tahun 637, terjadi di masa kekhalifahan Umar.

Menjelang tahun 641, seluruh Irak sudah berada di bawah pengawasan Arab. Dan bukan cuma itu, pasukan Arab bahkan menyerbu langsung Persia dan dalam pertempuran Nehavend (642) mereka secara menentukan mengalahkan sisa terakhir kekuatan Persia.

Menjelang wafatnya Umar di tahun 644, sebagian besar daerah barat Iran sudah terkuasai sepenuhnya. Gerakan ini tidak berhenti tatkala Umar wafat. Di bagian timur mereka dengan cepat menaklukkan Persia dan bagian barat mereka mendesak terus dengan pasukan menyeberang Afrika Utara.

Menurut Michael H Hart, sama pentingnya dengan makna penaklukan-penaklukan yang dilakukan Umar adalah kepermanenan dan kemantapan pemerintahannya.

Iran, kendati penduduknya masuk Islam, berbarengan dengan itu mereka memperoleh kemerdekaannya dari pemerintahan Arab. Tetapi Suriah, Irak dan Mesir tidak pernah peroleh hal serupa. Negeri-negeri itu seluruhnya di-Arabkan hingga saat kini.

Menurutnya, Umar sudah barangtentu punya rencana apa yang harus dilakukannya terhadap daerah-daerah yang sudah ditaklukkan oleh pasukan Arab.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *