Berdoa untuk diri sendiri itu baik adanya. Namun, ada yang lebih baik dari itu, yaitu berdoa untuk kebaikan diri dan orang lain. Sesungguhnya, mendoakan kebaikan bagi orang lain, tanpa sepengetahuan orang yang didoakan, adalah tanda keikhlasan, kecintaan, dan lapangnya dada.
Sesungguhnya, siapa mendoakan kebaikan bagi saudaranya, niscaya apa yang didoakan akan kembali kepada dirinya. Bagaimana tidak, saat itu ada malaikat yang mengaminkan doa-doanya.
Rasulullah ﷻ bersabda, “Tidak ada seorang Muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama Muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, ‘Dan bagimu juga kebaikan yang sama’.” (HR Muslim, No. 4912)
Maka, di antara kebiasaan Imam Asy-Syafi’i adalah royal mendoakan orang lain dalam shalat malamnya. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Imam Al-Karabisi:
“Aku sering bermalam bersama Imam Asy-Syafi’i. Setiap sepertiga malam terakhir, beliau pasti bangun dan menunaikan shalat sepanjang perkiraan 50 sampai 100 bacaan ayat Al-Quran. Setiap kali membaca ayat tentang rahmat atau azab, beliau akan meminta perlindungan kepada Allah untuk dirinya dan kaum Muslim.” (Al-Ihyâ’, I/41).