Hajinews.id — Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Daniel Johan mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ihwal tenggat waktu penentuan calon presiden dan calon wakil presiden dari koalisi kedua partai, Maret 2023. Tenggat waktu ini diberikan kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dari hasil Ijtima Ulama Nusantara yang digelar pekan lalu.
PKB dan Gerindra saat ini berada dalam Koalisi Indonesia Raya atau KIR. Namun, kedua partai sampai saat ini belum menentukan capres-cawapres untuk Pilpres 2024.
“Ya nanti kami diskusi, ya. Kami akan mendengar masukan dari Gerindra, yang namanya pasangan kan harus saling mendengar dan bagaimana hasilnya tentu pada akhirnya PKB akan menyampaikan kepada para ulama dan meminta masukan kepada para ulama,” kata Daniel dalam keterangannya, Sabtu, 21 Januari 2023.
“Jadi gimana finalnya, nanti dari hasil pertemuan ketua umum dan hasilnya kita sampaikan ke Forum Muktamar dan kita sampaikan ke para ulama,” kata Daniel.
Gerindra Sebut Penentuan Capres Tunggu Partai Lain
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut pengumuman capres-cawapres dari KIR masih menunggu keputusan koalisi lawan mengumumkan lebih dulu calonnya.
“Ada juga dipertimbangkan itu (tunggu koalisi lain umumkan capres). Lah iya, wong calon presiden dari partai lain masih belum pada deklarasi, apalagi wakil presiden,” ujar Muzani di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin, 16 Januari 2023.
Soal apakah KIR juga menunggu partai lain bergabung ke koalisi sebelum pasangan capres-cawapres diumumkan, Muzani menyebut hal itu akan menjadi pembahasan antara Prabowo dan Muhaimin.
“Sekarang ada pembicaraan atau omongan dengan partai lain itu juga yang sedang ditunggu, Pak Prabowo menunggu, Pak Muhaimin menunggu, jadi itulah yang menjadi perlu, ada kesabaran untuk memajukan nama dari koalisi Gerindra-PKB sebagai calon presiden,” ujar Muzani.
Hasil Ijtima Ulama
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, menjelaskan Muhaimin Iskandar diberi tenggat waktu oleh Ijtima Ulama Nusantara untuk menentukan calon presiden dan calon wakil presiden pada Maret 2023. Menurut Jazilul, pihaknya bakal segera membicarakan tenggat waktu ini dengan Prabowo Subianto agar kedua partai bisa sepakat menentukan capres-cawapres.
Meski memiliki tenggat waktu, Jazilul menyebut partainya tidak akan memaksa Gerindra untuk mengikuti kemauan PKB.
“Namanya koalisi engga ada saling memaksa, cuman ada pertimbangan-pertimbangan yang harus dirumuskan secara rasional. Kalau misalkan nanti tidak ditemukan kesepakatan, ya kaya orang pacaran, gak jadi nikah lah,” kata Jazilul di Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Januari 2023
Jazilul menyebut tenggat waktu ini erat kaitannya dengan keputusan Ijtima Ulama Nusantara yang sepakat menjadikan ulama, kiai, dan para peserta forum Ijtima sebagai juru kampanye nasional PKB dan Muhaimin. Semakin cepat pasangan capres-cawapres dibentuk, maka para juru kampanye bisa segera bekerja.
“Maret nanti bulan puasa, Ramadhan, nanti akan ada event keagamaan ya, bulan puasa. Nah, itu sudah bisa kampanye lah kira-kira. Ini presidenku, misalkan, Gus Muhaimin. Wapresnya siapa? Begitulah,” kata Jazilul.