Misteri bangsa Nisnas, makhluk sebelum Nabi Adam yang membangun Atlantis dan Lemurian?

Misteri bangsa Nisnas
Misteri bangsa Nisnas
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Terbuat dari batu mulia berbahan lunak, artefak itu digambarkan seperti patung mirip roket atau pesawat luar angkasa yang jelas terlalu modern di zamannya.

Merujuk buku Zecharia Sitchin “The Earth Chronicles Expeditions”, benda itu berbentuk kerucut dengan panjang 23 cm, tinggi 9,5 cm, dan lebar 8 cm.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Terdapat juga satu mesin besar dan empat knalpot di bagian belakangnya. Di bagian tengah terdapat ruang yang mirip kabin atau kokpit dengan pilot tunggal. jelas terdapat satu pilot duduk namun sayangnya kepala patung itu sudah tidak ada.

Sejumlah arkeolog yang meniliti mencoba menerka maksud artefak misterius ini. Menurut mereka, artefak ini merupakan elemen kunci dalam teori Astronot Kuno.

Sementara yang lain mempercayai bahwa orang-orang Turki kuno pernah melihat alien atau makhluk luar angkasa terbang melintasi wilayah Kerajaan Urartu pada masa itu.

Kini artefak pesawat ruang angkasa ini disimpan di Museum Arkeologi Istanbul.

Tsoukalos menjadi narasumber dalam program Ancient Aliens yang tayang di History Channel.

“Saya yakin kita akan melakukan kontak resmi dengan alien dalam 50 tahun ke depan,” kata Tsoukalos saat diwawancara oleh Travel and Leisure pada tahun 2018, dua tahun sebelum adanya penampakan UFO yang direkam Pentagon pada tahun 2022 lalu.

Tsoukalos sering melakukan perjalanan lintas negara untuk mencari fakta bahwa alien tidak hanya mengunjungi Bumi, tetapi juga memainkan peran penting dalam sejarah peradaban manusia.

Tempat-tempat itu, katanya, termasuk Mesir, tempat ia dan timnya menjelajahi Saqqara, tanah pemakaman kuno yang luas dan kuno dan lokasi ruang bawah tanah yang disebut Serapeum.

“Ada ruang bawah tanah raksasa yang menampung sarkofagi besar, yang terbuat dari pualam dan batu garam,” jelasnya.

“Peti-peti itu diperkirakan seberat antara 70 dan 75 ton. Dan tutup peti-peti itu diperkirakan seberat 20 hingga 25 ton. Sekarang, kita harus bertanya-tanya bagaimana peti-peti itu bisa dibuat.”

Tsoukalos mencatat bahwa dia tidak menyatakan bahwa alien membangun peti-peti tersebut.

Ia justru merasa alien mewariskan pengetahuannya dan memberi tahu nenek moyang manusia mengenai cara pembuatannya.

“Ilmu ini pemberian makhluk luar angkasa, persis seperti yang dikatakan teks-teks Mesir Kuno,” katanya.

Selain Mesir, Tsoukalos mengatakan kalau ada banyak tempat di dunia yang menjadi penanda kedatangan alien di Bumi.

“Kita memiliki museum arkeologi yang indah dengan koleksi dari seluruh dunia,” katanya, merujuk ke tempat-tempat seperti New York City, Chicago, Los Angeles, dan banyak lagi.

Dia menyarankan orang-orang yang penasaran dengan alien untuk lebih sering berkunjung ke museum yang ada di negaranya, karena mungkin saja ada pertanda hubungan antara alien dan nenek moyang manusia melalui artefak yang dipajang di sana.

Tetapi, jika benar-benar ingin melintasi dunia untuk mencari bukti keberadaan alien, Tsoukalos mengatakan Mesir dan Peru wajib didatangi.

“Di Peru, ada garis Nazca, Paracas Candelabra, Cusco dan Machu Picchu, juga Sacsayhuaman,” katanya.

Tsoukalos juga memiliki satu destinasi idaman untuk perburuan aliennya: kota Sardinia di Italia.

Ia mengatakan, kota itu sarat dengan reruntuhan zaman purba yang menarik untuk diamati, karena menurutnya alien datang ke bumi pada zaman pra-sejarah.

Teori mengenai penampakan alien dan UFO juga ramai di Indonesia

Di Indonesia, keberadaan alien dan UFO ditautkan dengan Gua Kontilola di Wamena, Papua, dan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Pertanyaan besarnya, benarkah mereka adalah sisa-sisa bangsa Nisnas yang kembali berkunjung ke Bumi?***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *