Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Saat ini telah memasuki salah satu bulan yang mulia, yaitu bulan Rajab, bulan Allah subhanahuwata’ala.
Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dan diabadikan dalam salah satu ayat Alquran, yaitu Surat at-taubat ayat 36.
Untuk itu, umat Islam menganjurkan mengisi bulan Mulia ini dengan berbagai amal kebaikan.
Salah satu amalan yang sangat penting di bulan haram ini adalah memperbanyak puasa sunnah Rajab.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyebut puasa bulan-bulan suci ini sebagai puasa yang paling utama setelah Ramadan.
Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “seutama-utama puasa setelah ramadan adalah puasa dibulan bulan al-muharram yakni dzulqa’dah Dzulhijjah Muharram dan Rajab.
Jadi sudah jelas bahwa puasa Sunnah di bulan Rajab ini merupakan ibadah yang memiliki keutamaan.
Lalu berapa hari puasa sunnah Rajab dilaksanakan? untuk hal ini tidak ada ketentuan pastinya.
Artinya puasa Rajab tidak ada batasan berapa hari yang baik untuk dikuasai namun menyesuaikan dengan batas kemampuan setiap orang.
Puasa Rajab bisa dilaksanakan satu hari, tiga hari, satu minggu, dua minggu atau bahkan satu bulan penuh.
Dilansir dari berbagai sumber, Syekh Ibnu Hajar Al Haitami dalam kitab al-fatawa al-fiqhiyyah al-kubra juz 2 halaman 53, “ulama berkata Nabi memerintahkan al-bahili untuk meninggalkan puasa sebab memperbanyak puasa baginya berat sebagaimana yang disebutkan dalam awal hadits sedangkan bagi orang yang tidak berat berpuasa maka berpuasa disepanjang bulan-bulan Mulia merupakan keutamaan”.
Maulana Syaikh Hisyam Al kabbani dalam salah satu sub hanya pernah menyampaikan hadis Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda “barangsiapa yang berpuasa Satu Hari di Bulan Rojab Allah akan Ridha terhadapnya dan ia akan memperoleh Ridha Allah dan tingkat tertinggi dari Jannatul Firdaus”
Demikian itulah penjelasan seputar berapa hari puasa Rajab dilaksanakan. Semoga bermanfaat.***
