Pembakar Al-Qur’an itu “Orang Swedia”

Pembakar Al-Qur'an
Pembakar Al-Qur'an itu "Orang Swedia"
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005), Redaktur Pelaksana Hajinews.id

Hajinews.id – “Orang Swedia“, warga negara yang tingkat pendidikan dan ekonominya itu termasuk “tinggi” melakukan kegiatan yang paling dungu, membakar mushab Al-qur’an. Bisa dipastikan bahwa “orang Swedia” yang melakukan hal bodoh dengan membakar Al-quran itu tidak membaca isi Al-qur’an itu sebelum memperturutkan hawa nafsunya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sekiranya hasil pendidikannya dimanfaatkan dengan baik dan benar, yakni dengan membaca dan memahami isi Al-qur’an itu sekalipun hanya terjemahannya saja, (jika belum bisa membaca teks Arabnya), niscaya ia akan temukan bahwa:

(1) Al-qur’an itu diturunkan untuk semua manusia, termasuk untuk dirinya; sehingga ia akan mengerti bahwa kitab Al-quran yang merupakan Qalam Ilahi itu bukan ditujukan bagi segolongan atau sekelompok manusia saja;

(2) Ia juga akan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan perihal hidup dan kehidupan yang belum dijelaskan dalam kitab agama manapun yang telah ada sebelum diwahyukannya Al-qur’an. Sebab Al-qur’an membenarkan, mengoreksi serta menyempurnakan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya, seperti Weda, Taurat, Sabur, Injil, dan lain-lain kitab-kitab kuno lainnya;

(3) Akan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan filosofis yang tidak mampu dijelaskan para filosof terdahulu, filosof abad pertengahan, maupun hal-hal yang bersifat aksiomatik yang belum dapat dipecahkan oleh para scientic;

(4) Dengan demikian ia akan menemukan kebenaran yang akan membawanya kepada keimanan yang benar tentang Keesaan Allah sebagai The One (Yang Ahad), yang tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Dia;

(5), Dengan demikian, sekiranya ia (pelaku pembakaran) itu, mau membawa Kitab Al-qur’an itu, niscaya ia tidak akan melakukan aksinya (membakar Al-qur’an), nanun sebaliknya ia akan menemukan apa penyebab ia kehilangan orientasi kehidupan, disebabkan buku-buku, kitab yang sebelumnya telah ia baca tidak mampu memberinya pencerahan. Alih-alih yang terjadi pada dirinya justru kehilangan akal sehat, kematian, kegelapan nurani; kekeringan dan kegersangan jiwa. (6) serta berbagai manfaat lainnya bagi para pembacanya,

Bagi pembaca yang yakin dengan catatan ini, silahkan mencobanya. Baca Al-quran itu, pahami isinya, niscaya hati dan jiwanya akan bercahaya, menuntun nalar pikirnya menjadi positif, tidak peduli apa keyakinan keagamaan yang saat ini anda anut.

Wahai sekalian manusia, perhatikanlah firman Allah swt berikut ini;

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ

iqra’ bismi rabbikallażī khalaq

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan”,

Q.S Al-‘Alaq [96] : 1

خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ

khalaqal-insāna min ‘alaq

“Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”

Q.S Al-‘Alaq [96] : 2

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *