Kisah Abu Nawas: Carikan Kambing Bertanduk Besar, Kok Malah Diukur Pakai Tangan Bayi

Carikan Kambing Bertanduk Besar
Carikan Kambing Bertanduk Besar. Foto: unsplash
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – CERITA Abu Nawas kali ini menceritakan sosok humoris tersebut membantu seorang warga yang bernazar menyembelih kambing bertanduk besar. Berawal dari sebuah negeri, hidup seorang saudagar kaya raya bernama Abdul Hamid. Di usia pernikahannya yang sudah mencapai 5 tahun, Hamid dan istri belum juga dikarunia anak.

Pada suatu hari, seusai Sholat Ashar, Hamid bernazar di dalam masjid. “Ya Allah, jika engkau mengaruniai aku seorang anak, maka akan kusembelih seekor kambing yang memiliki tanduk sebesar jengkal manusia,” ucapnya, seperti dikutip dari situs resmi nu.or.id, Rabu (12/1/2022).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Nazar yang disampaikan Hamid tidak mudah, bahkan sulit, karena di zamannya sangat jarang terdapat kambing bertanduk sebesar jengkal manusia atau sangat besar itu. Dengan kehendak Allah Subhanahu wa ta’ala, doa Hamid terkabul. Ia dan istri bahagia bukan kepalang. Singkat cerita, bayinya pun telah lahir.

Hamid segera mengadakan sayembara kambing dengan tanduk sebesar yang diinginkannya itu. Hari berganti hari, Hamid dan istrinya tidak juga mendapatkan kambing yang dimaksud. Akhirnya ia mengirim utusan bernama Shabur untuk meminta tolong kepada Abu Nawas.

Hamid si kaya raya berharap bisa menemukan kambing dimaksud atau minimal Abu Nawas bisa memberikan solusi atas nazarnya itu.

“Ya sudah, katakan kepada tuan kamu, bawa seekor kambing yang punya tanduk dan bayinya tersebut besok pagi ke masjid,” ucap Abu Nawas kepada Shabur.

Esok paginya, Hamid menjumpai Abu Nawas dengan seekor kambing yang memiliki tanduk dan anaknya yang masih bayi, beserta istrinya.

“Baiklah Tuan Hamid, jika nazarmu kepada Allah Subhanahu wa ta’ala menyembelih kambing yang punya tanduk sebesar jengkal manusia, sekarang tunjukkan mana kambing yang kau bawa kemari, dan mana anakmu?” tanya Abu Nawas.

“Ini kambing dan anak saya,” jawab Hamid.

Abu Nawas kemudian mengukur tanduk kambing dengan jengkal anak bayi. “Sekarang kamu sudah bisa membayar nazarmu kepada Allah Subhanahu wa ta’ala karena sudah dapat kambing yang pas,” pungkas Abu Nawas.

Wallahu a’lam bishawab.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *