Murobbi Para Hafizh Itu Telah Tiada

Murobbi Para Hafizh Itu Telah Tiada
Syekh Dr. Anas Ahmad Karzun
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Kemarin Umat Islam kembali berduka. Allah Ta’ala telah memanggil Ulama terkemuka, Syekh Dr. Anas Ahmad Karzun. Beliau adalah seorang ‘Alim, Muqri, Musnid, Murobbi, yang merupakan putra pertama seorang Ulama asal Aleppo, Syiria, yaitu Syekh Ahmad Hasan Karzun.

Pendidikan formal beliau jalani sejak jenjang sarjana hingga doktoral di Universitas Ummul Quro, Makkah Al-Mukarramah. Ulama yang sangat ramah dan penyayang itu sepanjang hidupnya telah didedikasikan untuk berkhidmat kepada Al-Qur’an dan membina para penghafalnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Saya mengenal dan berkesempatan menimba ilmu langsung dari Syekh Anas dalam kapasitas beliau saat itu sebagai Musyrif Al-Hai’ah Al-‘Alamiyah Li Tahfizhil Qur’an Al-Karim, sebuah NGO Internasional di bawah naungan Liga Dunia Islam yang fokus pada program-program Tahfizhul Qur’an, dimana berkantor pusat di Jeddah, Arab Saudi.

Beberapa kali beliau mengundang kami untuk hadir dalam Multaqo Tarbawi Lil Huffazh di Jeddah bersama beberapa mahasiswa dari Asia Tenggara yang lain. Dalam Multaqo tersebut, beliau bertiga dengan Syekh Abdullah Bashfar dan Syekh Aiman Rusydi Swaid menguatkan kami untuk tetap menjaga hafalan Al-Qur’an, mentadabburinya, mengamalkannya, dan mendakwahkannya.

Di antara pesan Syeikh Anas Karzun saat itu adalah, “Menebar cahaya Al-Qur’an di seluruh dunia adalah Masyru’ul Hayah, sebuah proyek besar kehidupan yang harus direncanakan secara teliti, dengan target yang terukur dan rinci. Ia tidak boleh terputus meski kalian mati, ia harus terus mengalir lintas generasi”.

Di antara kelebihan Syekh Anas Karzun dibanding para Ulama Qur’an yang lain adalah, perhatian beliau kepada sisi Bina’ Syakhshiyyah Ahlil Qur’an (Pembentukan Karakter Ahlul Qur’an). Itu tertuang dalam karya-karya beliau yang selalu menghubungkan antara Al-Qur’an dan Tarbiyah. Di antaranya adalah kitab beliau yang berjudul, “Al-Jaudah wal Itqon fii Hayati Huffazhil Qur’an.”

Beberapa kali beliau sempat menyambangi kami di kota Madinah. Beliau mengajak kami untuk terlibat dalam berbagai proyek Dakwah Qur’aniyah, seperti program televisi “Nujumul Qur’an”. Bahkan saat terjadi wabah Covid-19, dimana Arab Saudi memberlakukan lockdown secara total, beliau masih men-tarbiyah kami dengan mengirimkan kitab-kitab karya beliau untuk kami baca sendiri.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *