Pribumisasi Islam di Jerman

Pribumisasi Islam di Jerman
Islam di Jerman
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dimas Sigit Cahyokusumo, Alumni Program Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik UGM

Hajinews.id – Di Jerman Islam termasuk agama yang minoritas dibandingkan dengan agama-agama yang lain. Tetapi meskipun begitu menurut beberapa pakar dan seiring berjalannya waktu Islam di Jerman mulai memperlihatkan perkembangannya. Sebenarnya Islam sudah masuk ke Jerman sejak abad ke-8. Mulai dari era kekuasaan Charlemagne, zaman literature Gothe, hingga pekerja Turki yang datang ke Jerman setelah perang dunia II berakhir (Mahavikri, 2021).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Faktanya, memang kaum Muslim sudah menjadi bagian dari kultur budaya Jerman sejak ratusan tahun. Adapun jumlah Muslim yang tinggal di Jerman saat ini mencapai lebih dari lima juta. Menurut kantor Federal untuk Migrasi dan Pengungsi (BAMF), asal dan religiositas menjadi jauh lebih beragam. Jumlah Muslim dengan latarbelakang migrasi di Jerman meningkat sekitar 900 ribu dalam enam tahun terakhir. Saat ini, jumlahnya antara 5,3 hingga 5,6 juta, sesuai dengan proporsi populasi antara 6,4 dan 6,7 persen (Kirana, 2021).

Muslim yang bermukim di Jerman rata-rata merupakan migrasi dari Turki. Namun lonjakan gelombang migrasi dari Suriah diperkirakan telah membawa pergeseran proporsi demografis Muslim Jerman. Arus migrasi kali ini merupakan yang terbesar sejak perang dunia II. Bersama pengungsi Afghanistan, Irak, serta negara-negara Muslim lainnya. Suriah menjadi kontingen terbesar. Jumlah mereka diperkirakan sekitar 45 persen dari total imigran.

Masuknya imigran Muslim Suriah digadang-gadang akan menggoyang wajah Islam di Jerman, yang hingga kini telah didominasi oleh Turki. Hal itu bukan tanpa alasan, sebab sejak tahun 1960-an, komunitas Muslim Jerman memang telah didominasi oleh wajah-wajah Turki. Muslim Turki merupakan komunitas Muslim terbesar di Jerman. Pada tahun 1960 hingga 1970-an, ribuan pekerja Turki datang ke Jerman seiring kebangkitan dan kemajuan industri di Jerman. Dari 4 juta komunitas Muslim Jerman, sekitar 70 persennya adalah warga Turki (Sasongko, 2019).

Komunitas Muslim Turki merupakan arus utama di Jerman. Mereka bukan saja menetap untuk bekerja. Melainkan juga membentuk komunitas-komunitas keagamaan, pengajian dan masjid. Lebih dari 900 masjid dikelola oleh Diyanet Isleri Turk Islam Birlig (DITIB) sebuah organisasi agama pemerintah Turki di Eropa. Adapun konsentrasi terbesar orang-orang Islam asal Turki terdapat di Frankfrut dan Berlin, sehingga kota ini sering disebut beberapa kalangan sebagai “second largest Turkish city after Ankara” (Azra, 2005).

Banyaknya para imigran Muslim Turki ternyata menimbulkan sedikit masalah bagi pemerintah Jerman sendiri. Terutama keenganan Muslim Turki mengikuti budaya dan tradisi Jerman. Pasalnya, banyak diantara para imigran Muslim Turki berasal dari Anatolia, daerah pedalaman Turki yang tidak bisa berbahasa Jerman. Berbeda dengan orang-orang Turki yang berasal dari kota-kota besar seperti Istanbul dan Ankara, yang sejak awal kedatangannya sudah tersekularisasi secara intens.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *