Kultum 5: Larangan Iri dan Iri yang Dibolehkan

Larangan Iri dan Iri yang Dibolehkan
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.idIri, dengki, atau hasad adalah istilah yang hampir sama. Ketiganya berarti menginginkan hilangnya nikmat dari orang lain. Jadi, iri, atau dengki yang berarti tidak suka jika orang lain mendapatkan nikmat itu sudah bisa dikatakan sebagai hasad. Menurut Ibnu Taimiyah, hasad adalah sekedar membenci dan tidak suka terhadap kebaikan yang ada pada orang lain yang ia lihat. Hasad seperti inilah yang tercela dan dilarang oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Di dalam ilmu agama hasad “adalah membenci dan tidak suka terhadap keadaan baik yang dilihat pada orang yang dihasad (kumpulan fatwa ulama)”.

Lantas mengapa hasad atau dengki ini dilarang oleh Rasulullah? Ternyata rasa hasad atau dengki ini bisa menghilangkan kebaikan yang ada pada diri orang yang mempunyai rasa hasad atau dengki itu sendiri. Karena itu Rasulullah SAW berpesan,

إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ

كَمَا تَأْكُلُ النَّرُ الْحَطَبَ

Artinya:

Hati-hatilah kalian dengan hasad, karena sungguh hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar (HR. Bukhari dan Muslim).

Pada jaman yang maju dan modern serta serba ada seperti sekarang ini, rasa iri itu memang sangat sulit dihindari. Mengapa? Bayangkan, kalau kita mendengar apalagi melihat bahwa tetangga sebelah baru saja membeli TV layar datar 55 inci. Kemudian besuk paginya, si tetangga ini memasang antenna parabola yang diameternya 3 meter. Parabola ini bisa menjangkau dan menerima siaran dari manca Negara tanpa bayar iuran sperti Indovision. Lalu yang ada dalam pikiran kita mungkin, “Uang si Fulan itu kok banyak ya? Emang dia kerja di mana?”

Rasa penasaran sperti inilah yang biasanya dikipasi syetan. Lalu syetan akan berbisik, “Iya bos. Si Fulan itu kan kerjanya di kantor Badan Usaha Milik Neneknya (BUMN). Dia itu sudah kerja di sana lima tahun. Di sana banyak uang bawah meja dan sorokan meja bos. Kalau tidak dari bawah meja atau sorokan meja, tidak mungkin si Fulan mampu beli TV sebesar itu dan parabola sebesar itu. Bayangkan, kalau dibanding bos sendiri yang sudah kerja di Badan Usaha Milik Buliknya selama 15 tahun”.

Seperti itulah kira-kira pikiran dan bisikan yang kemudian berkembang menjadi iri, dengki atau hasad. Makanya, kalau melihat tetangga baru saja beli TV layar datar 55 inchi dan antenna parabola yang diameternya 3 meter, jangan lupa langsung saja mengucap “alhamdulillaah” sebagai uangkapan rasa syukur. Dan kalau dalam hati muncul pertanyaan, dari mana, kok bisa, dan lain-lain, langsung saja mengucap “astaghfirullaahal adziim” agar syetan tidak berbisik ini dan itu. Bila perlu, tambah lagi dengan ucapan, “A’udzubillahi minas syaithoonirrojiim”. Supaya syetan segera menjauh dari kita, dan tidak membisikkan berbagai pikiran negative kepada kita.

Mari kita bisikkan dalam hati kita sendiri, bahwa kalau toh kita punya TV layar datar 55 inchi, dan antenna parabola, kita belum tentu sempat nonton. Paling-paling kita akan nonton siarang langsung sebulan sekali kalau ada pertandingan final badminton atau sepak bola. Bahkan siaran langusung ini pun bisa kita tonton siaran tundanya di android kapan saja. Itupun kalau sempat. Apalagi kalau siaran langsung itu jadwalnya bentrok dengan jadwal sinetron kesukaan istri, wah bisa berantem dengan istri karena rebutan TV. Nah kalau sudah begini, maka akan banyak sekali kerugian yang muncul.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *