Tafsir Al-Quran Surat Muhammad ayat 1-6: Orang-Orang Beriman Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Kebenaran dan Kejujuran

Tafsir Al-Quran Surat Muhammad ayat 1-6
Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin, Anggota Dewan Penasihat Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Keempat adalah keseimbangan, tawazun, bukan moderasi agama yang tidak jelas bahwa Semua agama sama. Dakwah islam adalah penguatan ibadah dan penguatan muamalah. Perhatikan Surat An-Nur ayat 36-37, menghasilkan orang-orang ahli masjid, sekaligus ahli pasar. Pedagang yang jujur kelak akan masuk surga. “(Cahaya itu) di rumah-rumah yang di sana telah diperintahkan Allah untuk memuliakan dan menyebut nama-Nya, di sana bertasbih (menyucikan) nama-Nya pada waktu pagi dan petang, orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah, melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat)”. Demikian juga tentang keseimbangan antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Kita perlu mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat yang lebih baik. Kelima adalah menegakkan keadlian, bahkan termasuk hal-hal yang sering terlupakan. Contoh dari Rasulullah SAW adalah keadilan dalam mendidik anak-anak kita sendiri. “Berbuat adillah kepada anak-anak kalian”. Adil adalah proporsional. Jika kita punya anak tingkat SMP-SMA (tingkat tsanawiyah dan Aliyah) tertentu berbeda

Keenam adalah terdapat prinsip yang tetap tidak boleh berubah, tapi ada yang fleksibel atau boleh berubah, terutama dalam hal muamalah. Prinsip-prinsip muamalah ditetapkan garis-haris besarnya saja. Misalnya, dalam hal mengatur negara, memiliki prinsip umum, siddiq, amanah, adil dan mensejahterahkan. Detail pelaksanaannya diserahkan kepada kita manusia, sesuai dengan zamannya. Pemerintahan yang dibangun Rasulullah SAW ketika di Makkah dan Madinah menghasilkan keadilan dan kesejahteraan. Pada zaman itu tidak ada kelaparan dan kesenjangan masyarakat, karena hal tersebut menjadi perhatian khusus oleh Rasulullah SAW. Di zaman para Sahabat juga demikian. Umar bin Khattab RA berkata “Tidak boleh pada zaman pemerintahan saya, binatang pun sampai mati kelaparan”. Akhlak pada binatang pun diperhatikan, apalagi akhlak pada manusia. Islam mengajarkan untuk menyembelih sapi dengan pisau yang tajam.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menjawab pertanyaan bagaimana cara menyadarkan semua pihak, khususnya para pemimpin di negeri mayoritas muslim dapat menerapkan syariat islam secara kaffah. Jangan menunggu kesadaran. Kita yang harus berdakwah secara baik. Pendekatan dakwah itu ada dua macam, secara struktur dan secara kultur. Islam melarang memilih pemimpin yang tidak jujur, apalagi yang disogok dengan amplop, kosong pula. Ummat islam harus menguasai teknologi informasi dan komunikasi, sehingga dakwah dapat dilakukan lewat media sosial dan lain-lain.

Menjawab pertannyaan tentang membangun masyarkat dengan nilai-nilai islam, apakah hanya sekumpulan masyarakat atau Semua masyarakat ikut berperan. Kewajiban dakwah itu bersifat fardu ain. Perintah dalam surat Ali Imran ayat 104, “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”. Ada ahli tafsir yang mengatakan dakwah itu fardu ain, tapi ada yang mengatakan dakwah itu fardu kifayah. Berdakhwa dalam pendidikan, harus dilakukan oleh ahli dalam pendidikan. Demikian juga, jika dakwah dalam ekonomi, harus dilakukan oleh ahli ekonomi. Para pejabat itu berdakwah dengan kebutusan kebijakan, bukan dengan himbauan. Biar ustadz dan kyai saja yang menghimbau. Pejabat publik mengeksekusi kebijakan yang menghasilkan kebaikan tersebut.

Mari kita tutup pengajian kita dengan doa kiffarat majelis. “Subhaanaka allahumma wa bihamdika. Asy-hadu an(l) laa ilaaha illaa anta. Astaghfiruka wa atuubu ilaika”. Demikian catatan ringkas ini. Silakan ditambahi dan disempurnakan oleh hadirin yang sempat mengikuti Ta’lim Bakda Subuh Professor Didin Hafidhuddin tersebut. Terima kasih, semoga bermanfaat. Mohon maaf jika mengganggu. Salam. Bustanul Arifin

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *