Harga Beras Melonjak, Pandan Wangi Tembus Rp 1 Juta di Jakarta

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Harga beras di Pasar Tradisional Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat mengalami kenaikan signifikan hingga 50% dari harga sebelumnya, Minggu (5/2/2023).

Tak hanya beras, harga minyak goreng kemasan rakyat besutan pemerintah Minyakita bahkan dijual melebihi harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 meenjadi Rp 16.000 per liter.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kenaikan harga tertinggi terjadi pada komoditas beras pandan wangi yang hampir menyentuh angka Rp 1 juta meski harga sebelumnya hanya berkisar Rp 600.000 hingga Rp 700.000 per karung 50 Kg.

Di tengah naiknya harga, pedagang merasa terbantu dengan adanya beras Bulog dari pemerintah yang dapat dijangkau masyarakat menengah ke bawah seharga Rp 9.000 per liter.

“Harga beras sekarang tuh sudah pada naik ya, terutama beras pandan wangi naiknya tinggi sekali, bisa sampai 50%. Kemarin itu paling Rp 600.000-Rp 700.000, sekarang sudah hampir Rp 1 juta satu per karungnya untuk pandan wangi,” kata Indra, salah seorang pedagang.

“Awalnya sebelum kenaikan bisa Rp 13.000 per liter, kadang bisa lebih murah. Sekarang ini sudah sampai Rp 16.000-Rp 17.000 untuk pandan wangi aja. Semuanya naik, dari beras Rp 8.000-an hilang, bahkan Rp 9.000-an hilang dari pasaran.

Tak hanya dikeluhkan pedagang, naiknya harga beras juga dikeluhkan para konsumen terutama dari kalangan ibu rumah tangga.

Meski mengalami kenaikan. konsumen mengaku tetap harus membeli lantaran beras merupakan kebutuhan pokok rumah tangga.

“Kita kan kebutuhan beras, jadi mau mahal atau apapun kita beli. Memberatkan tetapi memang kebutuhan harus kita beli, harapannya biar turun lagi, murah, bagus. Beras yang ini naik jadi Rp 9.500 dari Rp 8.000,” Ucap Eca, konsumen.

Tak hanya beras, Minyakita juga dijual melebihi HET Rp 14.000. Sejumlah pedagang mengaku terpaksa menaikan harga minyak goreng produksi pemerintah itu menjadi Rp 16.000 lantaran harga dari distributor turut mengalami kenaikan melebihi harga eceran tertinggi yang telah ditentukan pemerintah.

“Jualnya sudah Rp 16.000, belinya sudah hampir Rp 15.000. Di agen juga belanja dibatasi paling 10 karton. Awalnya itu kan paling modalnya Rp 13.000, jadi masih bisa jual Rp 14.000 sesuai sama banderol,” ucap Dedi, pedagang minyak.

Menanggapi pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang meminta pembelian Minyakita menggunakan KTP langsung mendapat tanggapan dari pedagang dan konsumen. Mereka mengaku tak setuju karena hanya membuat repot mereka.

“Kalau saya tidak setuju, masak beli minyak saja pakai KTP. Harapannya normal saja kasian yang ga bisa beli,” kata Muhani, konsumen.

Pemerintah didesak untuk segera menstabilkan harga beras dan minyak goreng di pasaran guna memudahkan masyarakat menengah kebawah untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *