Mensyukuri Nikmat Sehat

Mensyukuri Nikmat Sehat
Ustadz Abdullah Adhha
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Ustadz Abdullah Adhha., S.Psi., M.Psi., Psikolog

Hajinews.id – Kenikmatan hidup paling nikmat di dunia ini adalah nikmat sehat, karena apa pun yang kita miliki di dunia tak akan bisa dinikmati jika kita sakit. Di masa sekarang ini nikmat sehat menjadi hal yang mahal harganya. Karenanya, kita perlu mensyukuri nikmat sehat dengan sebaik-baiknya. Allah Subhanahu Wata’ala Berfirman:

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللهِ لَا تُحْصُوها، إِنَّ الْإِنْسانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

Artinya, “Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh manusia sangat zalim dan banyak mengingkari nikmat.” (QS al-Nahl: 18).

Nikmat sehat bukan suatu kemewahan seperti emas dan perak. Tetapi menjadi mahal ketika kesehatan telah berubah menjadi sakit. Nikmat sehat merupakan mahkota tubuh, saat kita terbaring sakit, kita baru sadar bahwa kesehatan sangat berharga. Orang yang mengabaikan kesehatan dirinya adalah orang yang menabung masalah untuk masa depannya. Pantas saja, Rasulullah Shalallahu’alaihi wassallam bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu :

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ، اَلصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, dia berkata: Nabi saw bersabda: Ada dua kenikmatan yang kebanyakan manusia tertipu (lalai) padanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR al-Bukhari).

Perlu jadi renungan buat kita, bahwasanya ketika kita melihat orang-orang yang terbaring di rumah sakit dengan berbagai keadaan dan penyakit. Semakin membuat kita bersyukur atas nikmat sehat yang Allah berikan. Dan seandainya kita diberi uang 10 Miliar untuk menggantikan penyakit yang mereka alami, tentu kita tidak akan sudi.

Kita pasti tetap akan memilih lebih baik hidup sederhana asalkan sehat, daripada banyak uang namun punya penyakit. Demikianlah sikap seperti ini harusnya juga kita tanamkan pada kehidupan sehari-hari dalam memahami rezeki yang Allah berikan. Sehingga menjadikan kita lebih banyak bersyukur dan tidak merasa iri dengan segala kenikmatan yang orang lain dapatkan.

Sebab bisa jadi Allah tidak memberimu 10 Miliar dalam bentuk uang, Tapi dalam bentuk kesehatan. Maka jangan pernah batasi rezeki itu hanya uang, tapi semua kebaikan yang dapat kamu nikmati itu juga rezeki. Karena itu kita tidak perlu iri dengan rezeki yang orang lain miliki, sebab rezeki itu banyak bentuknya.

Sebaliknya, justru kita banyak bersyukur dengan rezeki yang ada pada kita yang tidak orang lain miliki. Termasuk salah satunya adalah rezeki berupa kesehatan yang ada pada diri kita. Sebab di luar sana banyak orang harus membayar mahal demi kesehatan tak peduli berapa pun harganya.

Dengan demikian kesehatan adalah hal yang sangat berharga, lebih nikmat dan lebih utama. Bahkan rezeki kesehatan jauh lebih baik daripada harta, sebagai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ بَأْسَ بِالْغِنَى لِمَنِ اتَّقَى وَالصِّحَّةُ لِمَنِ اتَّقَى خَيْرٌ مِنَ الْغِنَى وَطِيبُ النَّفْسِ مِنَ النِّعَمِ

“Tidak mengapa seseorang itu kaya asalkan bertakwa. Sehat bagi orang yang bertakwa itu lebih baik daripada kekayaan. Dan hati yang bahagia adalah bagian dari nikmat.” (Riwayat Ibnu Majah no. 2141).

Semoga kita menjadi orang-orang yang banyak bersyukur, senantiasa memiliki hati yang lapang, qona’ah, tidak iri dengan kehidupan orang lain, sehingga Allah terus menambah kita dengan berbagai bentuk rezeki, nikmat dan kebaikan.

Kemudian kita jangan lupa untuk berdo’a kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar nikmat tidak hilang, dan musibah tidak datang secara mendadak:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوالِ نِعْمَتِكَ، وتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ، وفُجَاءةِ نِقْمَتِكَ ، وَجَميْعِ سَخَطِكَ

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu.”
(HR. Muslim, no. 2739).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *