Hikmah Malam: Efek Dari Maksiat

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Seorang laki-laki bertanya kepada al-Hasan al-Bashri, “Wahai Abu Sa’id, semalaman aku dalam keadaan sehat, lalu aku ingin melakukan shalat malam dan aku telah menyiapkan kebutuhan untuk bersuci, tapi mengapa aku tidak dapat bangun?” Al-Hasan menjawab, “Dosa-dosamu mengikatmu.” (Ihya’-u ‘Uluumid Diin (I/313).

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
“Jika punggung telah berat memikul dosa-dosa,  maka hati akan terhalangi untuk berjalan menuju Allah dan anggota badan juga akan terhalangi untuk bangkit melaksanakan ketaatan kepada-Nya”. (Bada’iut fawaid 3/332)

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Imam Syafi’i rahimahullah pernah berkata:
“Aku pernah mengadukan kepada Waki’ tentang jeleknya hafalanku. Lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Beliau memberitahukan padaku bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat.” (I’anatuth Tholibin, 2: 190).

Jika sebab ketakwaan dapat memudahkan segala urusan, Maka sebab dosa dan maksiat bisa menyulitkan segala urusan, Karena ketakwaan adalah penerang jalan kehidupan, sedang maksiat adalah kegelapan jalan kehidupan.

Allah subhanallahu wa ta’ala juga berfirman,
“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” [Ath-Thalaq: 4]

Al-Imam As-Sa’di rahimahullah berkata,
“Setiap orang yang bertakwa kepada Allah ta’ala dan senantiasa berusaha meraih keridhoaan Allah dalam seluruh kondisinya, Allah akan membalasnya di dunia dan akhirat. Dan diantara bentuk balasan dari-Nya adalah Dia akan menjadikan untuk orang yang bertakwa itu kemudahan dan jalan keluar dari setiap kesulitan serta beban. Dan apabila orang yang bertakwa kepada Allah akan Dia berikan kemudahan serta jalan keluar, maka sebaliknya, orang yang tidak bertakwa kepada Allah akan menghadapi berbagai macam kesusahan, kesulitan yang berat dan himpitan kehidupan yang ia tidak mampu lepas darinya dan ia tidak bisa keluar dari akibat-akibat buruknya.” [Tafsir As-Sa’di, hal. 869]

Asy-Syaikh Abdur Rozzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafizhahumallaah berkata,
“Maka kebaikan, kenyamanan, kebahagiaan dan ketenangan terdapat dalam ketaatan, adapun kejelekan, kecelakaan dan kesulitan terdapat dalam kemaksiatan.” [Fiqhul Ad’iyyati wal Adzkaar, 2/262]

Karena itu hendaknya kita sebagai seorang muslim terus berusaha meninggalkan peluang dosa dan maksiat jika ingin segala urusannya mendapat kemudahan dan pertolongan Allah. Sebab segala bentuk dosa dan maksiat dapat menyulitkan segala urusan dan menjadi penghalang untuk kita melakukan ibadah.

✍ TG: Habibie Quotes​​​​​​​​​​​​​​​​​​

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *