Tafsir Al-Quran Surat Muhammad ayat 7-11: Mengundang Pertolongan Allah Dengan Menolong Agama Nya

Mengundang Pertolongan Allah
Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin, Anggota Dewan Penasihat Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Ta’lim Bakda Subuh
Ahad, 12 Februari 2023

Oleh: Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin, Anggota Dewan Penasihat Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Disarikan oleh Prof. Dr. Bustanul Arifin

Hajinews.id – Alhamdulillahi rabbil a’lamin. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan seru sekalian alam. Kita dapat berjumpa lagi dalam rangka meneruskan kajian tafsir Al-Quran pagi ini, Hari Ahad tanggal 21 Rajab 1444 H bertepatan dengan tanggal 12 Februari 2023, untuk mendalami ayat-ayat Allah. Insya Allah kita mulai membahas Surat Muhammad ayat 7-11, “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Dan orang-orang yang kafir maka celakalah mereka dan Allah menghapus segala amalnya. Yang demikian itu karena mereka membenci apa (Al-Qur’an) yang diturunkan Allah, maka Allah menghapus segala amal mereka. Maka apakah mereka tidak pernah mengadakan perjalanan di bumi sehingga dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Allah telah membinasakan mereka, dan bagi orang-orang kafir akan menerima (nasib) yang serupa itu. Yang demikian itu karena Allah pelindung (penolong) bagi orang-orang yang beriman; sedang orang-orang kafir tidak ada pelindung (penolong) bagi mereka.

Ayat-ayat ini berkaitan dengan pertolongan dari Allah SWT. Bagi orang yang beriman, kaum muslimin, pertolongan dari Allah SWT adalah sebuah kebutuhan, sebuah keharusan, yang perlu dijemput. Tidak mungkin kita mampu tugas-ugas kehidupan kita, jika tidak dapat pertolongan dari Allah SWT. Ikhtiar wajib kita lakukan, sesuai dengan tugas kita manusia sebagai khalifah di muka bumi. Pertolongan Allah SWT pasti diberikan kepada orang-orang beriman. Bagaimana sebenarnya bentuk menolong agama Allah SWT tersebut? Misalnya pada saat Perang Badar, perang pertama kaum muslimin dengan orang kafir, di suatu tempat sekitar 120 km Barat Daya dari Kota Madinah. Jumlah kaum muslimin hanya 313 orang, sedang orang kafir Quraisy lebih dari 1000 orang. Kaum muslimin dipandang hina, dipandang sebelah mata, dianggap tidak memiliki kekuatan apa pun. Kekuatan ekonomi dan kekuatan lainnya dianggap tidak ada. Namun demikian, kaum muslimin sudah tertempa keimanannya, karena dakhwah Rasulullah SAW kepada Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar sudah sangat intensif. Kaum muslimin sudah semakin yakin akan kebenaran ajaran islam, maka Allah SWT menolong kaum muslimin dan memberikan kemenangan, walaupun dengan kekuatan yang tidak berimbang tersebut. Kemenangan kaum muslim karena pertolongan Allah SWT.

Misalnya, pada saat Fathul Makkah atau pembukaan (penaklukan) Kota Makkah, yang telah dicatat dalam sejarah sebagai suatu penaklukan yang tanpa setetes darah pun, termasuk darah binatang. Sementara itu kaum muslimin telah mengepung Makkah dari segala penjuru, sehingga kota Makka dibuka dengan damai, suatu kemenangan yang sangat gemilang. Para kafir Quraisy berbondong-bondong masuk islam atau convert kepada islam dan membaca syahadah, tanpa paksaan. Kejadian ini tentu kontras dengan bagaimana kejamanya orang kafir Quraisy ketika memboikot kaum muslimin pada awal-awal dakwah Rasulullah SAW di Makkah, sehingga kaum muslimin harus mencari keselamatan dan mencari perlindungan dengan hijrah atau berpindah ke kota Madinah. Hijrah adalah upaya untuk menghindari kekerasan, karena Rasulullah SAW diperlakukan tidak adil oleh kaum kafir Quraisy. Kisah Abu Sufyan masuk islam setelah Fathul Makkah dan dicatat dalam Al-Quran. Abu Sufyan sebagai pemimpin Makkah, justeru diberi pilihan dan kesempatan oleh Rasulullah SAW, apakah akan masuk islam atau melarikan diri. Ternyata Abu Sufyan mengucapkan syahadat dan diikuti oleh ribuan penduduk Makkah yang secara bersama-sama masuk ke dalam agama islam. Peristiwa damai ini diabadikan dalam Al-Quran Surat An-Nasr. Kosa kata pertolongan Allah SWT ditunjukkan jelas dalam Surat An-Nasr. Ketika pertolongan Allah SWT datang , kita diperintah untuk membaca istighfar, bertasbih, mensucikan dan mengagungkan nama Allah SWT.

Ada tiga jenis perbuatan yang mengarah pada pertolongan Allah SWT. Perhatikan Surat Al-Hajj ayat 39-41. “Diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang diperangi, karena sesung-guhnya mereka dizhalimi. Dan sung-guh, Allah Mahakuasa menolong mereka itu, (yaitu) orang-orang yang diusir dari kampung halamannya tanpa alasan yang benar, hanya karena mereka berkata, “Tuhan kami ialah Allah.” Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) seba-gian manusia dengan sebagian yang lain, tentu telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan masjid-mas-jid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Allah pasti akan meno-long orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat, Ma-haperkasa. (Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di bumi, mereka melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan”. Allah SWT akan menolong orang mumin yang menolong agama Allah SWT. Ketiga perilaku tersebut adalah, pertama: Tidak pernah melupakan atau selalu menegakkan salat. Semua persoalan berat dikembalikan semua kepada Allah SWT.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *