Siapakah Ali Imran Yang Namanya Ada di Surah Ke-3 Al Quran? Inilah Sosoknya

Siapakah Ali Imran
Siapakah Ali Imran
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idSurah Al Imran merupakan salah satu Surah dalam Al Quran.

Surah Al Imran adalah surah ke 3 yang memiliki 200 ayat dalam Al-Quran setelah Al Baqarah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ada keutamaan membaca Surah Al Imran, salah satunya adalah syafaat di hari kiamat.

Jadi tahukah Anda mengapa Al Quran mencatat nama Ali Imran di dalamnya? Lantas siapa sebenarnya sosok Ali Imran yang diabadikan sebagai Surah dalam Al Quran?

Ada dua perbedaan pendapat tentang sifat dan makna Ali Imran Jazirah Ilmu.

Ulama pertama mengklaim bahwa Ali Imran adalah anggota keluarga Nabi Musa AS karena Musa bernama Musa bin Imran.

Meskipun pendapat lain menyebutkan bahwa Ali Imran yang dimaksud adalah ayahnya Maryam Isa bin Maryam binti Imran.

Namun pendapat kedua adalah yang paling kuat mengingat Allah menginformasikan kepada keluarga Imran dan langsung dilanjutkan dengan keluarga Maryam dan Isa AS.

Karakter Imran adalah orang yang saleh di kalangan Bani Israil saat itu.

Imran bukanlah seorang nabi melainkan hanya seorang manusia yang taat kepada Allah SWT.

Imran memiliki seorang istri bernama Hannah, dan Hannah mempunyai bapak bernama faquza.

Hannah mempunyai saudara perempuan yang menjadi istri dari Nabiullah Zakaria.

Nabi Zakaria adalah nabi yang ketika itu dikenal sebagai ahli ilmu yang berdomisili di suatu tempat ibadah dan hidupnya difokuskan untuk mengabdi kepada Allah SWT.

Suatu ketika Hannah sedang berteduh dibawah sebuah pohon dirinya melihat ada induk burung yang sedang memberi makan anaknya.

Hal itu membuat timbul hasrat dari Hannah ingin punya anak lagi dan berdoa kepada Allah untuk diberikan keturunan.

Kala itu, usianya sudah sangat tua dan sudah tidak mungkin lagi untuk punya anak dikarenakan sudah dalam masa menopouse.

Namun setelah Hannah selesai berdoa saat itu juga Allah langsung mengabulkan doanya tersebut hingga pada akhirnya hannah pun langsung haid setelah ia selesai masa haid kemudian suaminya menggaulinya dan hamil.

Ketika dalam masa kehamilannya Hannah berdoa kepada Allah SWT dan bernazar agar apa yang ada di dalam perut nya akan menjadi seorang lelaki atau pelayan di Baitul Maqdis.

Yang dimaksudkan dengan pelayanan adalah seorang pengurus atau alim ulama untuk Baitul Maqdis.

Sebelum anaknya dilahirkan Hannah sudah menyerahkan anak tersebut untuk hanya fokus dan meninggalkan segala sesuatu yang berbau dunia dan senantiasa hanya beribadah kepada Allah saja selama hidupnya.

Hal itu merupakan ungkapan rasa syukur Hannah kepada Allah SWT.

Tatkala sudah melahirkan, Hannah pun melahirkan seorang bayi, bukan seorang laki laki namun perempuan.

Hannah pun memberi nama Maryam, Maryam tidak menangis seperti bayi pada umumnya.

Hannah berdoa kepada Allah SWT jika seorang bayi perempuan berbeda dengan bayi laki laki.

Hal itu bukan karena tidak bersyukur, namun lebih menganggap jika laki laki lebih afdol menjadi sosok pengurus Baitul Maqdis.

Allah SWT pun menjawab jika Maryam bukanlah anak yang biasa, dan Allah lebih mengetahui apa yang tidak diketahui.

Seiring dengan berjalannya waktu, Maryam tumbuh menjadi wanita dewasa dan seumur hidupnya hanya untuk ibadah dan tidak menikah.

Seluruh orang di Baitul Maqdis tau jika Maryam merupakan sosok yang sangat taat, sholeha dan menjaga kemaluannya.

Hingga suatu ketika Maryam keluar dari Baitul Maqdis, dan hendak melakukan ibadah Allah SWT mengirimkan malaikat Jibril dan menjelma seperti pria yang sangat tampan.

Hal itu dimaksudkan untuk menggoda Maryam dan membawanya ke tempat yang sepi.

Namun, Maryam dengan ketaatan berkata jika dirinya berlindung kepada Allah dari gangguan pria tersebut.

Jibril pun mengaku sebagai utusan Allah dan mengabarkan jika Maryam akan segera diberikan seorang anak.

Maryam yang dikenal sholeha tiba tiba diberi ujian yang luar biasa dimana mengandung dan melahirkan seorang bayi yang dikenal sebagai nabi Isa A.S.

Namun Maryam tetap tawakal kepada Allah dan percaya jika apapun itu adalah yang terbaik baginya.

Imran bukan nabi atau Rasul, namun melahirkan wanita hebat yang juga melahirkan seorang putra yang istimewa, nabi Isa A.S.

Keluarga Imran menjadi sosok yang diabadikan dalam Al Quran karena berhasil membangun Tarbiyah Usariyah

Tarbiyah yang membangun keluarga dan cita cita mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Keistimewaan dan keberhasilan keluarga Imran bahkan dijanjikan Allah SWT.

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat,” Al Quran surah Al Imran 33.***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *